INAKINI.COM – Menteri Kesehatan Indonesia (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kesepakatan ASEAN pada Persidangan World Health Assembly ke-75 (WHA75) di Jenewa, Swiss pada tanggal 21-23 Mei 2022, yang merupakan hasil pertemuan ASEAN Health Ministerial Meeting (AHMM) ke-15 di Bali pada tanggal 14-15 Mei 2022 lalu.
Adapun kesepakatan tersebut, antara lain:
- Kesepakatan ASEAN Universal Verification Mechanism untuk sertifikat Covid-19
- Perluasan ASEAN Covid-19 Response Fund dan ASEAN Regional Reserve for Medical Supplies
- Pembentukan dan operasionalisasi ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Disease
- Optimalisasi analisa big data regional dan platform berbagi data genome sequensing global
- Implementasi protokol Kesehatan ASEAN, memperkuat akses ke Vaksin, Terapi, dan Diagnostik (VTD) dan pasokan medis penting lainnya
- Mengejar pelaksanaan ASEAN Post-2015 Health Development Agenda
“Indonesia menyampaikan upaya ASEAN untuk siap dan tanggap dalam menghadapi persoalan kesehatan baik di situasi damai maupun kedaruratan Kesehatan. Ini sejalan dengan tema WHA 75: Health for Peace, Peace for Health,†kata Menkes.
Menkes mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut ASEAN berupaya menjalin koordinasi dan kemitraan strategis baik di level regional, internasional maupun aktor global lainnya seperti World Health Organization (WHO) dan G-20, dalam rangka membangun Komunitas ASEAN menuju ‘Masyarakat yang sehat, peduli dan berkelanjutan’.
Di sela-sela pertemuan WHA, Menkes didampingi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit – Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal WHO, Direktur Regional WHO wilayah Asia Tenggara, serta para Menteri Kesehatan G-20 dan negara sahabat lainnya yakni Menkes Arab Saudi, Afrika Selatan, Brazil, India, Inggris, Jerman, Turki, Australia, Belanda, Kazakhstan, Kuba, dan Swedia.
“Pembicaraan dengan negara sahabat tersebut mencakup hal-hal yang Indonesia majukan dalam kerja sama sektor kesehatan Presidensi G20 Indonesia dan menggalang dukungan untuk redistribusi dan kolaborasi kapasitas riset dan manufaktur yang lebih banyak di negara-negara Selatan,†ungkapnya.
Selain melakukan pertemuan bilateral G to G, Menkes juga bertemu dengan berbagai wakil organisasi internasional seperti FIND yang membahas seputar kerja sama diagnostic, Medicine Patent Pool untuk membahas pengembangan obat-obatan, Bill and Melinda Gates Foundation IFPMA – the global association of pharmaceutical research companies dan GISAID terkait penguatan kepasitas pengawasan genome sequencing yang juga menjadi prioritas Presidensi G20 Indonesia.
Usai menyertai persidangan WHA75, Menkes selanjutnya menghadiri undangan World Economic Forum pada 24-25 Mei untuk bertemu dengan sejumah CEO industri kesehatan global dan teknologi kesehatan.
Pertemuan WHA75 merupakan pertemuan tatap muka pertama sejak terjadinya pandemi Covid-19. Tema yang diangkat tahun ini adalah “Health for Peace, Peace for Healthâ€, yang menitikberatkan pada penguatan kesiapsiagaan dan respon terhadap keadaan darurat kesehatan.
Perwakilan Indonesia yakni Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat – Kemenkes, dr. Maria Endang Sumiwi dipercaya menjadi Wakil Presiden untuk memimpin jalannya Persidangan WHA75 tanggal 22-28 Mei 2022.