Harapan Basuki setelah hadirnya bendungan tersebut masih tetap dalam proyek pembangunan hingga akhirnya membantu penambahan indeks pertanaman, sehingga produksi beras nasional dapat mencapai angka 40 juta ton di tahun 2045.
“Jadi nanti 2045 kalau bisa sampai 200 persen bisa produksi 40 juta ton, surplusnya bisa sampai 10 juta ton,” kata Basuki.
Perlu diketahui bahwa Bendungan Sindangheula telah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 4 Maret 2021 lalu. Kemudian Bendungan tersebut telah dibangun dengan nilai anggaran mencapai Rp 451 miliar dan mempunyai kapasitas tampung mencapai 9.30 juta meter kubik.
Kehadiran bendungan yang ada di Kabupaten Serang tersebut bisa memberi manfaat penairan irigasi bagi kurang lebih 1289 hektare sawah setempat.
Baca Juga : Menkeu: APBD Harus Selaras Dengan Arah Kebijakan Fiskal Dan Prioritas Nasional
Bahkan Presiden Jokowi juga mengharapkan adanya bendungan tersebut mampu memberi peningkatan dan produktivitas pertanian di daerah sekitarnya menjadi lebih baik.
“kita harapkan bendungan ini memberikan nilai tambah yang besar bagi para petani di Banten dalam menjamin ketersediaan air yang cukup sehingga makin produktif dan bisa menjaga ketahanan pangan.” kata Presiden Jokowi saat peresmian.
Pada kesempatan mengunjungi Bendungan Sindangheula, Presiden juga didampingi oleh Pj,. Gubernur Banten Al Muktabar beserta Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.
