Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat secara resmi membuka Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama Tahun 2021 yang digelar di Pondok Pesantren Darussa’adah, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Rabu (22/12) pagi.
“Atas nama pemerintah, atas nama masyarakat, atas nama negara, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Nahdlatul Ulama yang telah membantu pemerintah dalam menenangkan umat, menenangkan masyarakat dalam masa pandemi ini,†ujar Presiden.
NU juga berperan dalam mengajak masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dan berbondong-bondong mengikuti program vaksinasi Covid-19.
“Ini saya rasakan betul betapa ajakan para kiai, ajakan para ulama, betul-betul berdampak pada meningkatnya keinginan masyarakat untuk ikut vaksinasi,†imbuhnya.
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa dukungan NU turut memengaruhi menurunnya tingkat kasus COVID-19 di tanah air. Setelah pada bulan Juli lalu kasus konfirmasi harian Covid-19 mencapai puncak di angka 56 ribu saat ini kasus harian berada di angka 216.
“Alhamdulillah berkat dukungan dari NU, kemarin kasusnya alhamdulillah, alhamdulillah hanya 216 kasus per hari di seluruh tanah air. Kalau kita memiliki 514 kabupaten/kota kasusnya hanya 216, artinya di setiap kota dan kabupaten itu hanya ada setengah kasus,†ujarnya.
Sementara itu, tingkat vaksinasi di Indonesia juga terus meningkat. Saat telah disuntikkan 263 juta dosis vaksin kepada masyarakat dan 1 juta vaksin kepada anak-anak usia 6-11 tahun.
“Alhamdulillah kita sudah mencapai 263 juta, dosis pertama 73,9 persen, dosis kedua 51,8 persen. Kita harapkan segera bisa mencapai 70 persen untuk mengejar agar COVID-19 ini tidak menyebar ke mana-mana lagi. Juga hari ini telah disuntikkan kepada anak-anak 6–11 tahun sudah 1 juta, ini juga kecepatannya sangat bagus sekali alhamdulillah,†kata Presiden.
Meskipun demikian, Kepala Negara mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap waspada dan hati-hati, terlebih dengan kemunculan varian Omicron yang telah menyebar di dunia dan juga telah masuk ke Indonesia.
“Telah ada 83 ribu kasus (varian Omicron) di dunia, dan ke negara kita Indonesia juga telah masuk. Sehingga sekali lagi, saya sangat mengapresiasi protokol kesehatan didampingi Satgas dalam Muktamar ini dan insyaallah kita semuanya kembali ke daerah masing-masing dalam keadaan sehat,†tandasnya.
Muktamar NU ke-34 mengusung tema “Satu abad NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia†dan dilaksanakan secara hybrid dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain dilaksanakan di Ponpes Darus’aadah, Muktamar ini juga digelar di sejumlah tempat lainnya, yaitu Universitas Lampung, Universitas Islam Negeri Raden Inten, dan Universitas Malahayati.
Acara ini berlangsung selama dua hari, yaitu dari 22 sampai 23 Desember 2021.