Sunday, April 28, 2024
spot_img
HomeBUMNUntuk Memperlancar Distribusi BBM, Ini Saran dari Para Pengamat

Untuk Memperlancar Distribusi BBM, Ini Saran dari Para Pengamat

INAKINI.COM – Permasalahan dari distribusi BBM ke semua daerah menjadi satu pekerjaan rumah pemerintah dan pihak BUMN.

Meskipun beberapa masalah bisa diselesaikan dengan kenaikan harga BBM, tentu saja tidak hanya masalah satu harga tetapi bagaimana konsumsi BBM di kalangan masyarakat bisa dikendalikan.

Pada momentum mudik Lebaran tahun 2022 ini memang konsumsi BBM mengalami kenaikan bahkan animo masyarakat untuk bisa pulang ke kampung halaman juga perlu dicermati kembali untuk bisa memenuhi kebutuhan BBM lebih maksimal.

Dilansir dari Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies, Marwan Batubara pada Sabtu (30/4/2022) menjelaskan bahwa dari kebijakan subsidi secara langsung dengan adanya penyaluran BBM menjadi solusi utama untuk bisa merampungkan masalah penyaluran BBM yang telah terjadi selama bertahun-tahun.

Baca Juga : Baru Satu Hari Tayang, Film KKN Di Desa Penari Tembus 315.586 Penonton

Ada proses dimana penyaluran BBM bersubsidi tersebut juga menjadi pola penting untuk menimbulkan masalah.

Sampai akhirnya pihak pemerintah sendiri telah menambah kuota dari bahan bakar solar subsidi dengan nominal 17 juta KL. Sehingga dari bagian Pertalite menjadi BBM penugasan yang ditingkatkan kuotanya dari angka 23 juta KL menjadi 28 juta KL.

Kebijakan pemerintah memang sudah memberi subsidi ke produk BBM yang mana memang memberi cara sulit bagi pemerintah sendiri.

Menganalisa dari harga ekonomi BBM ini memang menjadi satu poin penting sehingga pemerintah harus menerapkan harga dengan mencermati prinsip keekonomian lebih jelas setelah ada pertimbangan dari pembentuk harga baik dari harga bahan mentah, hingga adanya harga crude yang sudah diimpor.

Baca Juga : Luhut Pamerkan Permen Kopiko ke Elon Musk, Disebut Permen Kopi Astronot

Tidak hanya itu, adanya biaya pengilangan, biaya penyimpangan, bahkan ada biaya distribusi margin sampai pajak juga diperhitungkan.

Dari sisi harga keekonomian inilah dapat dipantau dari sisi harga BBM yang sudah dipasarkan oleh badan usaha lain tidak hanya Pertamina sendiri. Saat ini harga dari solar subsidi mencapai Rp 5.150 per liternya, kemudian solar subsidi mencapai Rp 12.950 per liter hingga harga Pertamax Dex mencapai Rp 13.700 per liter.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments