Monday, May 6, 2024
spot_img
HomeNewsPresiden Jokowi Luncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru

Presiden Jokowi Luncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru

Pandemi Covid-19 harus menjadi momentum untuk melakukan transformasi fundamental agar ketangguhan ekonomi Indonesia dapat terbentuk. Oleh karena itu, momentum ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan diri dan melakukan transformasi ekonomi secara besar-besaran.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali, yang diselenggarakan di Three Mountain Bamboo Pavilion, Kura-Kura Bali, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Jumat (03/12) dan disaksikan secara langsung oleh Menteri Bappenas Suharso Manoarfa bersama Gubernur Bali Wayan Koster.

Ekonomi Kerthi Bali merupakan gagasan Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah ditulis secara lengkap dan terinci dalam Buku “Ekonomi Kerthi Bali Membangun Bali Era Baru” yang diluncurkan pada tanggal 20 Oktober 2021.

“Semua harus memiliki keinginan itu, sehingga ketangguhan ekonomi kita itu ada, karena pandemi ini juga memberikan peluang kita untuk melompat naik,” tutur Presiden.

Presiden Jokowi memahami kondisi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali yang mengalami penurunan yang disebabkan oleh terganggunya sektor pariwisata di masa pandemi. Oleh karena itu, Presiden mengajak jajarannya untuk melakukan refleksi besar-besaran, sekaligus mentransformasi secara fundamental.

“Ekonomi Bali mengalami kontraksi yang paling dalam dibandingkan provinsi-provinsi yang lain, karena memang sektor pariwisata yang diandalkan Bali ini adalah sektor yang paling awal terimbas, dan sektor yang memang paling belakang untuk pulih,” ucapnya.

Presiden menyebutkan bahwa terdapat tiga hal yang perlu menjadi perhatian.

1) Perlunya peningkatan diversifikasi ekonomi agar tidak bergantung hanya pada satu sektor.

“Di tengah sektor pariwisata yang mengalami pukulan yang sangat hebat, sektor pertanian justru mampu bertahan. Bahkan tumbuh positif dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain. Detail seperti ini semua harus tahu dan apa yang harus kita lakukan kita semua harus mengerti,” jelas Presiden.

2) Paradigma dan tata kelola pariwisata harus memprioritaskan kesehatan dan keamanan. Presiden menuturkan bahwa perjalanan pariwisata di masa pandemi akan berubah total karena masyarakat akan mengutamakan kedua aspek tersebut.

“Wisatawan pasti akan menghindari kerumunan dan kontak erat yang terlalu sering. Karena apapun para wisatawan harus bisa diyakinkan bahwa kesenangan dalam berwisata itu mereka tetap terjamin, kesehatannya terjamin dan tidak tertular oleh virus,” lanjut Kepala Negara

3) Pariwisata di Provinsi Bali harus bertransformasi dari mass tourism menjadi green tourism, yaitu pariwisata berbasis sosial, budaya, dan lingkungan yang sejalan dengan nilai-nilai dan filosofi kearifan lokal Bali yang dapat membangun harmoni dan memuliakan alam.

“Semangat untuk memuliakan alam, manusia dan budaya harus terus kita teruskan untuk menyongsong masa depan dan kita memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan green economy (ekonomi hijau),” tuturnya.

Mengenai Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa bagaimanapun hebatnya Peta Jalan dan rencana yang dibuat, tidak akan bermakna apa-apa, kalau Kita tidak bisa mengeksekusinya.

“Sering Kita terlambat, sering Kita tidak segera mulai, karena eksekusinya terlalu banyak sekali hitung-hitungannya, sehingga malah ragu-ragu. Maju mundur, maju mundur, maju mundur, dan ngak maju. Malah mundur terus, orang lain sudah maju sampai kemana-mana. Keberanian mengeksekusi menjadi sangat penting, karena Kita menghadapi kecepatan dalam berkompetisi dan tantangan,” tegasnya.

Menteri Bappenas mengatakan, industri hijau berorientasi ekspor serta pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, melalui pengembangan pariwisata berkualitas dengan masterplan Ulapan yang mengembangkan 3 zonasi:

  1. Zonasi pengembangan produk wisata berbasis keluhuran warisan budaya Ubud,
  2. Zonasi pengembangan produk wisata berbasis budaya keseharian masyarakat Tegalalang
  3. Zonasi pengembangan produk wisata berbasis wisata alam dan petualangan di Payangan

Disebutkan juga, bahwa Bali saat ini menghadapi permasalahan lingkungan hingga masalah keterbatasan infrastruktur konektivitas serta minimnya infrastruktur logistik. Jadi melalui strategi Bali terintegrasi, Bali akan menjadi logistik udara yang menghubungkan Bali dengan pasar domestik dan pasar global.

Peranan digital juga diungkap Menteri Suharso Manoarfa. Dalam sambutannya, ia mengatakan peranan digital menjadi penting terutama pada saat tantangan Bali yang saat ini masih terdapat blank spot dan kecepatan jaringan yang rendah terkonsentrasinya layanan operator seluler di Bali bagian Selatan dan pemanfaatan digital internet yang relatif rendah. Maka melalui strategi Bali Smart, Bali akan memiliki 100% digital covering dengan kualitas jaringan prima serta diharapkan menjadi destinasi star up-dunia, dengan memiliki sistem digital terintegrasi .

Terakhir, di dalam pembiayaan dana alokasi khusus untuk Bali pada tahun 2021 untuk transformasi persampahan yang akan berlanjut di tahun-tahun yang akan datang, serta pengembangan kawasan khusus pariwisata kesehatan di Sanur, pembangunan Pelabuhan Benoa sebagai Bali Maritime Tourism Hub, pembangunan jalan bebas hambatan Gilimanuk-Mengwitani, serta bantuan hibah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Bali seperti hibah dari pemerintah Singapura, Swedia dan Amerika Serikat.

Dengan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru, maka diharapkan produktivitas tenaga kerja akan meningkat hingga 4 kali lipat dan ekonomi tumbuh rata-rata 7,4%, hingga tingkat pengangguran menurun 0,5% dan akan tercipta peningkatan produksi. “Mudah-mudahan dokumen peta jalan ini dapat direplikasi oleh provinsi lain untuk mendesain ulang perencanaan jangka panjang pasca pandemi Covid-19 menuju Indonesia emas 2045.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments