INAKINI.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia (Menpora) Dito Ariotedjo menginginkan suksesnya penyelenggaraan Kejuaraan Dunia F1 Powerboat 2024 Danau Toba, Sumatera Utara bisa menjadi contoh sukses pagelaran sport tourism daerah lain di Indonesia.
Kejuaraan balap perahu super cepat yang kedua kalinya di Danau Toba tahun 2024 yang dilaksanakan pada 2-3 Maret dan diikuti 18 pebalap dari lebih 10 negara ini menjadi contoh sukses yang bisa ditetapkan di daerah lain.
“Saya sangat bersyukur, ini bisa saya katakan bisa menjadi contoh yang nantinya bisa diaplikasikan diberbagai daerah untuk kita kembangkan di daerah-daerah lain di Indonesia menjadi destinasi sport tourism kelas dunia,” kata Dito Ariotedjo di Balige, Sumatera Utara pada Minggu (3/3).
Sukses penyelenggaraan balap perahu super cepat kedua kalinya tahun 2024 di Danau Toba ini, Menpora Dito selaku Ketua Panitia Pelaksana Pusat F1 Powerboat 2024 juga sampaikan apresiasi kepada Injourney dan semua stakeholders terkait.
“Saya juga mengapresiasi kepada Injourney dan seluruh stakeholders yang saya rasa hari ini telah makin sukses dalam penyelenggaraan rangkaian F1 Powerboat 2024. Bisa kita lihat bagaimana kombinasi dari perhelatan olahraga prestasi dan digabungkan dengan olahraga tradisional, acara nasional serta ada unsur budaya dan UMKM nya. Sekali lagi selamat,” ucap Menpora Dito.
Pembalap tim Victory Team Erik Stark, pembalap dari tim Sharjah Rusty Wyatt, dan pembalap tim Binh Dinh Vietnam Jonas Andersson menaiki podium untuk menerima trofi balap Kejuaraan Dunia Perahu Motor F1 Powerboat (F1H2O) 2024 di Danau Toba, Balige, Provinsi Sumatera Utara pada Minggu (3/3/2024).
Pembalap dari tim Sharjah Rusty Wyatt berhasil menjadi juara dalam seri Grand Prix Of Indonesia F1H20 setelah menyelesaikan 30 lap dengan meraih 20 poin diikuti pambalap dari tim Victory Team Erik Stark dengan meraih 15 poin dan posisi ketiga diraih dari tim Binh Dinh Vietnam Jonas Andersson dengan meraih 12 poin.
Dito Ariotedjo juga menyampaikan, pada bulan Mei 2024 mendatang akan ada lagi even kelas dunia yakni Trail Run di Kaldera, Danau Toba, Sumatera Utara.
“Kemarin saat kunjungan kerja disini saya juga menyempatkan ke Bukit Kaldera, dimana pada Bulan Mei ini akan ada perhelatan kelas dunia Trail Run yang bertajuk Trail of The King. Even itu juga telah masuk dalam kalender UTMB. Sekali lagi Danau Toba mendapatkan kesempatan menjadi host even-even kelas dunia,” tutur Menpora Dito.
Menurut Direktur Pemasaran Injourney Maya Watono, venue Danau Toba menjadi salah satu track tersulit di dunia. Hal itu menurutnya menjadi sesuatu yang luar biasa dan sangat membanggakan.
“Seru banget tadi last minute salip-salipan, memang ini salah satu track tersulit didunia katanya. Karena ketinggiannya yang hampir seribu meter diatas permukaan laut dan juga tikungannya yang banyak dan tajam di seluruh dunia, ini membanggakan untuk sport tourism,” ujar Maya Watono.
Dirinya juga merasa bangga kejuaraan kelas dunia kali kedua ini berjalan sukses dan lancar. “Tahun lalu ada beberapa kendala tapi dari itu kita belajar untuk menyelenggarakan di pagi hingga siang hari untuk race nya. Dampak ekonomi dari even ini tahun lalu mencapai Rp 1,68 triliun semoga bisa lebih di tahun ini serta peningkatan wisatawan domestik dan internasional yang ada peningkatan lebih dari 20%,” tambah Maya Watono.
“Saya ucapkan terima kasih kepada mas Menpora atas kehadiran dan dukungannya selama ini untuk ajang sport tourism ini dan juga dari H2O Racing terima kasih,” pungkasnya.