Friday, November 22, 2024
spot_img
HomeFinanceBeri Kejutan, Ekonomi RI Jadi Paling Tinggi Sejak 2013, Ini Datanya

Beri Kejutan, Ekonomi RI Jadi Paling Tinggi Sejak 2013, Ini Datanya

INAKINI.COM – Catatan baik bagi ekonomi Indonesia yang mana berhasil mencatatkan data pertumbuhan ekonomi paling tinggi dihitung sejak tahun 2013 sampai sekarang.

Prestasi angka terbaik inilah mendapatkan puncak pada masa jabatan Presiden Joko Widodo.

Diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) sudah membuat catatan ekonomi Indonesia yang mengalami pertumbuhan ekonomi mencapai 5.31% sepanjang tahun 2022.

Beri Kejutan, Ekonomi RI Jadi Paling Tinggi Sejak 2013, Ini Datanya
Beri Kejutan, Ekonomi RI Jadi Paling Tinggi Sejak 2013, Ini Datanya

Baca Juga : Lama Menghilang, Mobil Esemka Muncul Tiba-Tiba dan Bersaing Merek Ternama

Angka pertumbuhan tersebut sudah didorong dengan membaiknya mobilitas masyarakat seiring adanya penurunan angka kasus Covid-19 hingga penghapusan PPKM.

Dilansir dari pernyataan Kepala BPS Margo Yuwono menambahkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia kali ini mencapai eksopor paling besar tercatat mencapai 14.93% sedangkan dari konsumsi tumbuh di bawah 5% yakni 4,48%.

Baca juga : Kemenkes Umumkan 2 Kasus Baru Ginjal Akut, BPOM Pesan Industri Farmasi Tarik Obat Sirup

“Khusus untuk ekspor tapi pada PDB tersebut masih dihitung net ekspornya. Ekspornya itu menunjukkan angka data di tahun 2022 memiliki windfall profit dengan kontribusi mencapai 3.60%,” kata Margo pada konferensi pers BPS, pada Senin 6 Februari 2023.

Akan tetapi, pada distribusi ekspornya justru tidak sebesar angka konsumsinya. Bila dihitung distribusi konsumsi terhadap PDB mencapai angka 51.65% dan ekspornya mencapai 24,72%.

Baca Juga : Kasus Pelecehan Seksual Ibu Muda di Jambi Total Korban Bertambah Jadi 17 Anak

Ada catatan bahwa pertumbuhan ekspor di tahun 2022 dimotori kenaikan harga komoditas salah satunya batu bara. Sedangkan dari ekspor Indonesia di tahun 2022 lalu memberikan surplus sampai 54.56 miliar Dollar As atau setara Rp 816,30 triliun dengan kurs Rp 14.898.

Pada sisi lainnya impor tercatat tumbuh dengan angka rendah mencapai 6,25% dengan distribusi ekonomi mengalami penurunan mencapai 20,90%.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments