INAKINI.COM – Pihak Kementerian Keuangan menggandeng Kementerian PUPR hingga PT Indonesia Infrastructure Finance (IFF) telah merilis ESG Framework and Manual hingga kerangka kerja pendanaan infrastruktur dengan basis ESG dalam rangka KTT G20.
Kerangkat kerja ESG atau Environmental, Social, and Gvernance menjadi rangkaian di dalam agenda Presidensi KTT G20 Indonesia pada tanggal 15- 16 November 2022.
Fokus utama di dalam ESG Framework and manual tersebut mengutamakan penguatan di sistem dan kriteria pembangunan infrastruktur untuk memperoleh pendanaan lembaga pemerintah hingga swasta.
Beberapa pengadaan proyek infrastruktur yang memakai mekanisme Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU.
Baca Juga : Presiden Jokowi: Perlu Upaya Optimal Negara ASEAN Untuk Pelihara Kesatuan
Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menjelaskan secara rinci apa saja manfaat di dalam kerangka kerja yang mana selain manfaat ESG tersebut juga bisa menarik investor luar negeri.
Nantinya adanya bantuan investor luar negeri tersebut bisa memangkas penggunaan APBN.
Baca Juga : Telkom Pastikan Semua Infrastruktur Telekomunikasi KTT G20 Siap dan Lancar
“Untuk investor akan jauh lebih mudah, Indonesia dalam hal ini IFF, PUPR, sampai proyek yang mendapat pembiayaan KPBU, jika sudah mendapat reputasi, memiliki prinsip ESG yang terbukti makan akan banyak menarik financing secara mudah. Karena tadi investor tidak perlu lagi bertanya seputar kualitas proyek tersebut,†kata Sri Mulyani setelah merilis ESG Framework and Manual pada Sabtu 12 November 2022.
Diketahui dari standar dan kriteria yang dipakai di dalam ESG Framework and Manual memakai standar yang sudah diimplementasikan lembaga pendaan global diantaranya World Bank dan IMK ataupun lainnya.
