Thursday, November 21, 2024
spot_img
HomeNewsImbas Jurusan IPA dan IPS DIhapus, Rektor UGM Sarankan Setiap Siswa Belajar...

Imbas Jurusan IPA dan IPS DIhapus, Rektor UGM Sarankan Setiap Siswa Belajar Lebih Keras di Kampus

Sistem pendidikan di Indonesia terus mengalami penyesuaian. Setelah adanya sistem belajar online akibat pandemi Covid 19, sekarang Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim secara resmi menghapus jurusan IPA, IPS dan Bahasa di kelas SMA.

Kemudian siswa bisa memilih mata pelajaran yang akan dipilih sesuai minatnya selama dua tahun terakhir saat SMA.

Menaggapi aturan tersebut pihak Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono memberi penilaian terhadap kebijakan Nadiem Anwar Makarim tersebut yang mana menjadikan siswa harus bekerja ekstra dalam memasuki perguruan Tinggi Negeri ataupun PTN. Dari sektor kurikulum Merdeka ini menjadikan semua siswa SMA untuk tidak fokus dalam menentukan nilai kemampuan dasar saat hendak masuk ke PTN.

Baca Juga : Deklarasi God Save The Queen Trending, Rakyat Inggris Doakan Ratu Elizabeth II yang Terkonfirmasi Positif Covid 19

Dilansir dari MPI, Minggu 20/2/2022 dimana fokus utama dari lulusan SMA saat ini tidak selalu mendasari nilai dasar pengetahuan yang dimiliki. Namun ada bekal untuk bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang mana sampai saat ini masih diperhitungkan.

Panut juga memberi informasi bahwa dari PTN ini membutuhkan pengetahuan dasar siswa untuk bisa mendapat penunjang program sutdi yang kemudian akan dipilih sesuai minat.

Setiap siswa membutuhkan pengetahuan dasar untuk bisa menunjang kesuksesan belajarnya di sebuah program studi tertentu.

Akan ada imbas dimana siswa yang masuk ke PTN perlu belajar lebih keras karena tidka memiliki ilmu dasar sebagai penunjang. Setelah masuk ke dalam prodi tertentu dan belum mempunyai dasar pengetahuan yang baik untuk belajar ilmu lanjutannya maka setiap siswa harus belajar lebih keras dan lebih banyak lagi.

Ada peran dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi dan pihak Perguruan Tinggi Negeri yang tidak lagi mengukur kemampuan siswa dalam jurusan tertentu. Bahkan dari materi seleksi masuk perguruan tinggi juga tidak lagi mengukur kemampuan siswa di beberapa bidang kelompok MIPA ataupun kelompok ilmu Sosial.

Lihat Juga : Jenguk Tukul Arwana, KSAD Jenderal Dudung Beri Keterangan Kondisi Tukul

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments