Kenaikan harga kedelai dan langkanya minyak goreng saat ini menjadi salah satu penyebab kenapa banyak perajin tahu dan tempe di Kabupaten Purbalingga terpaksa menaikkan harga jual tahu dan tempe di pasaran.
Harga kedelai dan minyak goreng masih dianggap mencekik para pedagang ataupun perajin tahu tempe saat ini. Kebijakan pemerintah masih belum dirasakan banyak dirasakan oleh para perajin tahun tempe di Kabupaten Purbalingga.
Perajin tahu tempe sudah merasakan kenaikan harga bahan baku kedelai dan minyak goreng terus meroket. Bahkan dalam sepekan terakhir banyak perajin tahu tempe merasa kesulitan dalam menyediakan biaya produksi karena harga minyak goreng semakin tinggi di pasaran.
Baca Juga : Inilah 7 Arah Kebijakan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2023
Bahkan sekarang harga kedelai mencapai Rp 11.500 per kilogram sedangkan dari harga sebelumnya hanya Rp 7000 per kg saja. Sedangkan dari harga minyak goreng saat ini juga mengalami kenaikan yang mana mencapai Rp 20.000 per liter.
Walaupun ada kenaikan harga kedelai dan minyak goreng, perajin tahu tempe di Purbalingga masih tetap memproduksi tahu tempe sebagai satu wujud layanan terbaik ke semua pelanggan meskipun harus mengikat pinggang dari segi produksinya.
Baca Juga : Strategi CAMSOC Untuk SEA Games-ASEAN Para Games 2023
