INAKINI.COM – Keputusan pemerintah dalam mengamankan harga LPG 3KG dan Pertalite dengan tambah subsidi energi menjadi pilihan tepat.
Pemerintah sudah memastikan adanya tambahan subsidi energi sebagai satu penyediaan dan distribusi BBM serta LPG.
Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022, Belanja subsidi BBM beserta LPG di tahun 2022 telah disediakan biaya mencapai Rp 77.5 triliun dan Kompensasi BBM mencapai Rp 18.5 Triliun.
Hanya saja ada pertimbangan kondisi masyarakat luas membuat masyarakat menetapkan kebijakan penambahan Subsidi mencapai Rp 71.8 triliun beserta kompensasi BBM Rp 234 triliun atau berubah menjadi Rp 401.8 trilun di tahun 2022.
Besaran anggaran mencapai Rp 401.8 Triliun tersebut dibuat berdasarkan asumsi harga minyak mentah Indonesia mencapai 100 Dolar per bareel.
Dibuatkan alokasi tambahan subsidi tersebut Pemerintah bersama pihak Pertamina sudah memastikan sampai hari ini harga Pertalite, Solar Bersubsidi, sampai LPG 3 KG tidak mengalami kenaikan.
Baca Juga : Cepat Daftar! Loker Jasa Raharja Dibuka Lagi Untuk SMA dan SMK, Ini Syaratnya
Dilansir dari pernyataan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widawati menyampaikan sebuah apresiasi tinggi kepada Pemerintah khususnya Kementerian Keuangan yang sudah mengajukan tambahan subsidi energi guna mendukung Pertamina dalam penyediaan sekaligus penyaluran BBM beserta LPG bersubsidi.
Kebutuhan BBM dan LPG 3 KG bagi masyarakat miskin, menenagah, rentan dan UMKM juga masih cukup tinggi.
“Di tengah tantangan berat kenaikan harga minyak mentah dunia masih sangat tinggi, Pemerintah memilih kebijakan pro rakyat dengan melakukan penambahan alokasi subsidi BBM beserta LPG agar harga tetap stabil dan daya beli masyarakat masih tetap terjaga. Ini wujud negara hadir untuk melindungi masyarakatnya,” ucap Nicke.
Baca Juga : Andrie Bayuajie Terjerat Kasus Narkoba, 2 Tahun Konsumsi Obat Penenang Tanpa Resep Dokter
Selanjutnya, Nicke juga menambahkan bahwa adanya dukungan pihak pemerintah terhadap Pertamina tidak hanya mampu menambah alokasi subsidi pada BBM dan LPG saja, tetapi bisa dibuktikan dengan pembayaran kompensasi BBM yang sudah berlangsung pada awal tahun 2022.
“Dukungan pemerintah yang disampaikan Menteri Keuangan menjadi solusi bagi Pertamina. Kebijakan tersebut sangat membantu di bidang perseroan agar Pertamina tetap dapat menjalankan fungsi dalam penyediaan sekaligus distribusi BBM dan LPG bersubsidi,” kata Nicke.
Maka dari itu pihak Pertamina selalu memaksimalkan semua upaya agar subsidi mampu dialokasikan pihak Pemerintah untuk keperluan LPG dan BBM di anggaran APBN 2022. Nantinya anggaran bisa dioptimalkan pemanfaatannya bagi masyarakat yang membutuhkan hingga disesuaikan besaran kuota yang sudah ditetapkan.
“Kami akan memastikan semua pasokan benar-benar mencukupi dan pengawasan terus ditingkatkan dengan alokasi subsidi BBM dan LPG lebih tepat sasaran,” kata Nicke.
