INAKINI.COM – Kebijakan Indonesia dalam mengontrol stok minyak goreng dan menstabilkan harga di pasaran menjadi satu keputusan menarik.
Presiden Joko Widodo dengan mempertimbangkan semua aspek baik dari segi bisnis dan ketersediaan minyak goreng di pasaran harus membuat keputusan menghentikan ekspor minyak goreng untuk sementara waktu.
Namun, sekarang India merasa kalang kabut dengan keputusan Indonesia dalam menghentikan ekspor minyak goreng tersebut.
Baca Juga ; Hardiknas 2022, Presiden Ingin Anak-Anak Tidak Boleh Terabaikan di Sektor Pendidikan
Seperti kita ketahui sekarang ini minyak goreng menjadi bagian integral konsumsi makanan di India. Sehingga India menjadi negara konsumen terbesar kedua di dunia yang mana mengimpor minyak goreng dalam skala paling besar.
Ada data bahwa kebutuhan minyak goreng India diimpor lebih dari tujuh negara dengan persentase mencapai 56%.
Dalam hal ini warga India sendiri sebagian besar masih memanfaatkan minyak goreng kelapa sawit, kemudian bunga matahari, dan kedelai.
Dari kebutuhan minyak sawit, tersebut India sendiri telah mengimpor mencapai 90% kebutuhan berasal dari Indonesia dan Malaysia.
Kemudian sekitar setengahnya juga berasal dari Indonesia saja. Sehingga kebutuhan minyak goreng India masih bisa mengambil dari Rusia dan Ukraina yang mana memanfaatkan 80% ekspor global.
Baca Juga : Idul Fitri Telah Usai, Presiden Imbau Hindari Puncak Arus Balik Lebaran Agar Tidak Macet di Jalan
Hanya saja perang Ukraina dan Rusia sendiri telah mengurangi 25% pasokan minyak goreng terbuat dari bunga matahari dengan prediksi beberapa tahun fiskal ke depan.
Sedangkan Malaysia masih memiliki cadangan minyak sawit dan dikenal sebagai produsen terbesar di dunia sekarang masih menggunakan aturan ketat.
Dilansir dari BV Mehta, Direktur Solvent Extractors Association asosiasi perdagangan minyak pada 3/5/2022 menjelaskan bahwa tidak ada negara yang menggantungkan semuanya pada sektor impor. Sehingga india sendiri masih mengalami masalah stok minyak goreng sehingga bisa dikatakan terjadi krisis besar. Ada momen dimana India mampu belajar untuk mengurangi ketergantungan pada sektor impor.
India telah mengurangi tarif impor minyak goreng untuk bisa meredam harga, akan tetapi lonjakan harga sejak 2020 kemudian pasokan yang masih terganggu karena perang di Ukraina justru memberi kondisi yang cukup parah.
Baca Juga : Agar Tak Boros Dana BBM, Begini Cara Hemat Bahan Bakar Saat Mudik Lebaran