Saturday, April 27, 2024
spot_img
HomeASEANMendikbudristek Tolak Usulan Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Resmi Kedua ASEAN

Mendikbudristek Tolak Usulan Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Resmi Kedua ASEAN

INAKINI.COM – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menolak usulan Malaysia untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi kedua dari Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Nadiem mengatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah pilihan yang lebih baik untuk digunakan sebagai bahasa utama ASEAN, karena merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di Asia Tenggara, dengan penggunaan yang tersebar di lebih dari 47 negara.

Mendikbudristek melontarkan usulan tersebut sekaligus menolak usulan Malaysia untuk menjadikan Bahasa Malaysia sebagai bahasa resmi kedua ASEAN.

Ia menambahkan, Bahasa Indonesia banyak diajarkan di banyak kampus universitas, antara lain di Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara Asia.

“Dengan segala kelebihan bahasa Indonesia, dari segi sejarah dan kebahasaan, serta sudah diakui dunia internasional, saya kira lebih tepat bahasa Indonesia menjadi yang terdepan dan sebagai media komunikasi resmi pada pertemuan ASEAN,” katanya.

Nadiem mengatakan bahwa kementeriannya ditugaskan untuk memperluas, mempromosikan, dan melindungi bahasa dan sastra Indonesia, serta meningkatkan fungsinya sebagai bahasa internasional.

Namun, dia mengatakan karena ada niat Malaysia untuk mengangkat bahasa Melayu di tingkat Asean, maka usulan itu harus dipelajari dan dibahas secara detail.

“Sebagai Mendikbud saya menolak usulan itu, tapi karena ada niat tetangga kita untuk menjadikan bahasa Malaysia sebagai salah satu bahasa resmi, tentu perlu dikaji dan diperdebatkan lebih lanjut,” katanya, pada Senin (4/4).

Pada 23 Maret 2022, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan bila dirinya akan berdiskusi dengan para pemimpin regional tentang menjadikan Bahasa Malaysia sebagai bahasa resmi kedua ASEAN dalam upaya mengangkat bahasa ibu di tingkat internasional.

Ismail juga mengatakan bahwa Bahasa Malaysia akan digunakan pada acara resmi pemerintah di luar negeri hanya jika bahasa Inggris bukan bahasa nasional negara tuan rumah.

Baru-baru ini, selama kunjungan resmi PM Malaysia Ismail Sabri ke Indonesia, ia telah memberitahu mitranya, Presiden Indonesia Joko Widodo, tentang niatnya untuk mengangkat bahasa Melayu dan menjadikannya bahasa resmi ASEAN.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments