INAKINI.COM – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan restrukturisasi BUMN di sektor karya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi sinyal kuat bahwa salah satunya akan dilakukan penggabungan atau merger. Target konsolidasi tersebut dilakukan pada tahun 2023 ini.
Saat ini, Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR tengah membahas proses merger perusahaan pelat merah di sektor konstruksi itu.
“Apakah terjadi sinergitas? merger apa namanya kita lakukan itu,” ungkapnya dikutip pada Selasa (11/4).
Tujuan konsolidasi sendiri untuk memperbaiki struktur keuangan hingga perbaikan model bisnis perusahaan. Pasalnya, BUMN Karya masih membukukan rugi hingga mencatatkan utang ratusan triliun Rupiah. Diharapkan kinerja keuangan BUMN Karya ini bisa kembali sehat.
Misalnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang menanggung kewajiban atau liabilitas, termasuk utang, sepanjang 9 bulan tahun 2022 sebesar Rp 82,40 triliun.
Akibat kerugian dan utang tersebut, Kementerian BUMN pun melakukan penyehatan keuangan melalui skema restrukturisasi.
“Apakah terjadi sinergitas? Merger apa namanya kita lakukan itu, selain tentu tadi yang kita sampaikan ada restrukturisasi, pendanaannya jangka panjang, suntikan modal perbaikan bisnis model, sehingga kali ini BUMN ini akan semakin sehat yang karya-karya,” tutur dia.
Sayangnya, Erick masih enggan membeberkan BUMN Karya mana yang akan dimerger. Saat ditanya apakah PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dia bilang tak bisa komentar.
“Ini kan masih duduk bersama dengan Pak Basuki, kementerian, supaya BUMN Karya ini punya expertise ya, jadi bukan salah dan benar. Kita juga sedang mereview aset-aset karya yang tidak ada hubungan dengan karya tersebut. Dan Kita ingin BUMN yang jago bikin gedung, jago bikin gedung. Jago bikin air bersih, (bikin) air bersih. Jangan palugada, apa lu mau gua ada, udah nggak zamannya,” ungkap Menteri BUMN pada Selasa (11/4).
“Kebetulan BUMN Karya ini kita sudah mendorong 3 tahun yang lalu, tetapi waktu itu momennya belum. Karena itu sekarang momen yang tepat kita menggabungkan atau merestrukturisasi dengan baik,” pungkasnya.