INAKINI.COM – Informasi harga emas terlihat pada akhir perdagangan Jumat masih tertekan Dolar AS lebih kuat hingga terjadi imbal hasil obligasi karena adanya hawkish pejabat Federal Reserve mendorong prospek kenaikan suku bunga.
Sedangkan pada aspek kontrak harga emas masih aktif di pengiriman Desember yang jatuh pada Divisi Comex New York Exchange mengalami penurunan ke angka 8.6 Dolar atau 0.49% menjadi tutup pada 1.754 .40 per ons.
Namun setelah diperdagangkan di kisaran angka teratas sesi 1.769,9 Dolar hingga terendah 1.750.5 Dolar.
SEdangkan pada minggu ini terlihat kontrak paling aktif yang bisa mencatat kerugian mencapai 0.9% setelah mengalami kenaikan lebih dari angka 5% pada minggu lalu.
Terjadi peningkatan lebih tinggi pada Dolar AS di Jumat 18 November 2022 karena pihak pelaku pasar masih bertaruh di kenaikan suku bunga lebih lanjut di dalam Federal Reserve.
Baca Juga : Kemenkominfo Kembangkan Teknologi Modul Literasi Digital LMS Sikuat Kemendagri
Tercatat adanya indeks dolar yang mana memberi ukuran greenback terhadap enam mata uang lain yang alami kenaikan 0.22% menjadi 106.93.
Terlihat ketentuan awal pekan ini masih mengalami potongan lebih cepat karena adanya penguatan mata uang Dolar hingga imbal hasil obligasi Pemerintah.
Ketika banyak pembicara Fed memberi pernyataan sementara bahwa bank sentral masih menaikkan suku bunga di kecepatan lebih lambat pada beberapa bulan mendatang.
Hal tersebut masih jauh untuk bisa menghentikan kenaikan suku bunga.
Baca Juga : Result Australian Open 2022: Sabar Karyaman dan Moh Reza Gagal ke Perempat Final
“Emas sedikit berkilau di hari Jumat pagi karena ada pelemahan Dolar, memulihkan beberapa penurunan sesi sebelumnya di tengah komentar hawkish mengenai suku bunga di Pejabat Fed,†tulis Analis Riset Senior FXTM, Lukman Otunuga di komtentarnya pada Jumat 18 November 2022.