INAKINI.COM – Beberapa cara atasi sindrom imposter menjadi perhatian karena belum banyak diketahui.
Sindrom Imposter sendiri bisa menyerang siapa saja, hanya saja kerap dialami oleh oarang-oarang dengan prestasi cukup banyak.
Cara atasi sindrom imposter atau dikenal sebagai sindrom penipu ini memang memperlihatkan sebuah kondisi penderitanya merasakan tidak pantas meraih kesuksesan yang dicapainya.
Sedangkan dari sindrom imposter ini umumnya tidak masuk ke dalam Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa atau PPDGJ.
Bahkan dari Sindrom Imposter ini memiliki kategori bukan penyakit mental.
Dilansir dari beberapa sumber, bahwa Sindrom Imposter ini bisa dicegah sekaligus diatasi dengan beberapa langkah.
Cara Atasi Sindrom Imposter yang Wajib Anda Tahu
Poin penting dari penanganan dari Sindrom Imposter ini perlu Anda cermati. Sehingga ada beberapa poin untuk bisa menghindari dan menghadapi kondisi tersebut.
- Menghindari pikiran negatif
Sebisa mungkin Anda bisa menghindari pikiran negatif. Cobalah bisa melawan pemikiran negatif tersebut menggunakan positif self talk.
Ada usaha untuk bisa mencapai kesuksesan yang mana sekarang perlu menetralkan beberapa pikiran kurang baik sekaligus menganggu diri Anda saat ini.
Baca Juga : Ramalan Zodiak Aquarius Pada 16 Oktober 2022, Simak Infonya
- Jangan Mengacu Pada Standar Tinggi
Perlu Anda cermati kembali bahwa dari penderita Sindrom Imposter ini perlu belajar agar tidak terpaku pada standar tinggi hingga kesempurnaan.
Perlu dipahami bahwa Anda tidak perlu menurunkan standar, akan tetapi lebih baik melakukannya secara bertahap.
Sebisa mungkin Anda mengerjakan tugas saat ini dengan tepat dan cukup baik.
Baca Juga : Sambut Migrasi Kendaraan Listrik di Indonesia, PLN Produksi 750 Juta kWh Per Hari
- Mengenali Kekuatan Hingga Kelemahan Diri
Secara tidak langsung ada kekuatan hingga kelemahan diri sendiri bisa memberi manfaat bagi penderita imposter syndrome.
Memahami semua kekuatan dan kelemhahan diri secara mendalam sebisa mungkin menemukan seperti apa kekuatan tersebut dalam mengatasi kekurangan.
Nantinya Anda tidak menghabiskan waktu untuk khawatir bahwa Anda sudah tidak memenuhi kualifikasi untuk sebuah tugas hingga peran tertentu.