Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe, yang menjabat sebagai pejabat presiden, akan melanjutkan posisinya, kata pembicara.
Parlemen akan bersidang Sabtu (16/7) dan memilih presiden baru dalam waktu seminggu. Abeywardena meminta masyarakat menjaga perdamaian dan membiarkan anggota parlemen melakukan proses demokrasi.
Namun, Wickremesinghe sendiri mengumumkan bahwa ia siap mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri untuk membuka jalan pembentukan pemerintahan baru.
Meski Wickremesinghe juga berencana mundur, Rajapaksa tetap menyerahkan kekuasaan kepadanya setelah ia kabur ke Maladewa di tengah protes massa.
“Karena Presiden Rajapaksa meninggalkan negara, dia mengatakan kepada saya bahwa dia menunjuk perdana menteri untuk bekerja sebagai presiden sesuai dengan konstitusi,” ujar Ketua Parlemen Sri Lanka, Mahinda Yapa Abeywardana, Rabu (13/7).
Wickremesinghe sendiri sudah langsung menggunakan kewenangannya sebagai presiden dengan mendeklarasikan status darurat negara.
Krisis telah membuat Sri Lanka tidak mampu membayar utang luar negerinya dan dengan sedikit uang untuk mengimpor bahan bakar dan makanan yang sangat dibutuhkan. Bahan bakar sangat langka dan harga barang-barang penting seperti beras naik dua kali lipat dari tahun lalu.
Presiden yang digulingkan itu diizinkan masuk ke Singapura dalam kunjungan pribadi, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura dalam sebuah pernyataan Kamis (14//7).
Gejolak kepemimpinan di negara itu mengancam untuk menarik negara kepulauan itu lebih dalam ke jurang politik dan berisiko penundaan lebih lanjut untuk paket bailout dari Dana Moneter Internasional. Para pengunjuk rasa dan pemimpin oposisi telah mengkritik peran Wickremesinghe sebagai penjabat presiden, yang semakin memperumit tantangannya untuk mengambil alih.
