“Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera,” kata Jokowi.
Berikutnya Presiden Jokowi juga tidak lupa menyampaikan seperti apa dampak buruk kondisi perang terhadap kemanusiaan.
Adanya kemampuan masyarakat dan pemerintah Indonesia ingin berusaha keras dalam memberi kontribusi bantuan baik dari komitmen membangun rumah sakit di Kyiv, dan memberi obat-obatan.
Bahan pangan juga terus menjadi potensi penting yang harus dijaga terutama Ukraina untuk bisa kembali melakukan ekspor ke banyak negara. Rantai pasokan bahan pangan dunia masih terganggu akibat kondisi perang.
Baca Juga : Presiden Serukan G7 dan G20 Harus Segera Atasi Krisis Pangan
“Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi kelancaran ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut, Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini,” kata Jokowi.
Presiden juga menyampaikan secara langsung ke Presiden Zelenskyy bahwa untuk bisa masuk dan berpartisipasi di KTT G20 yang berlangsung pada November mendatang tepatnya di Bali.
Presiden Joko Widodo juga memberi komitmen dari Indonesia untuk bisa memperkuat kerja sama bilateral bersama Ukraina di segala bidang.
“Tahun ini adalah 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Ukraina. Saya menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama yang lebih baik,” tambah Jokowi.
Sedangkan pihak Presiden Zelenskyy sendiri telah memberi apresiasi terhadap kehadiran Presiden Joko Widodo ke Ukraina.
Menurutnya hal tersebut menjadi satu kebanggaan tersendiri karena Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin negara di kawasan Asia yang pertama mengunjungi Ukraina setelah adanya invasi Rusia.
“Terima kasih kehadiran Presiden Jokowi yang merupakan kunjungan pertama pemimpin Asia sejak invasi melanda Ukraina. Saya juga mengundang kalangan usaha Indonesia untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi Ukraina pascaperang,” kata Presiden Zelenskyy.
