Thursday, April 25, 2024
spot_img
HomeASEANVietnam Menangkap Menkes, Walikota Hanoi Atas Skandal Alat Tes Covid

Vietnam Menangkap Menkes, Walikota Hanoi Atas Skandal Alat Tes Covid

INAKINI.COM – Polisi Vietnam telah menangkap Menteri Kesehatan (Menkes) Vietnam dan Walikota Hanoi menyusul tuduhan bahwa mereka terlibat dalam skandal alat tes virus corona senilai US$ 170 juta, kata Kementerian Keamanan Publik atau public security ministry pada Selasa (7/6).

Penangkapan itu terjadi ketika Pemerintahan Vietnam meningkatkan gerakan anti-korupsi setelah skandal Viet A, di mana para pejabat disuap untuk memasok rumah sakit dengan alat tes Covid-19 yang sangat mahal.

Kementerian Keamanan Publik (Public Security Ministry) mengeluarkan surat perintah penangkapan Selasa malam (7/6) untuk Menteri Kesehatan Ngoc Anh atas tuduhan “melanggar peraturan tentang pengelolaan dan penggunaan aset negara, menyebabkan kerugian dan pemborosan” selama masa jabatannya sebagai Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Minister of Science and Technology), menurut sebuah pernyataan di situs web Kementerian Keamanan Publik.

Surat perintah juga telah dikeluarkan untuk Walikota Hanoi Nguyen Thanh Long karena “menyalahgunakan posisi dan kekuasaan saat melakukan tugas resmi.”

“Setelah disetujui oleh Kejaksaan Agung, Kementerian Keamanan Publik telah melaksanakan keputusan dan perintah sesuai dengan hukum,” tambah pernyataan di situs tersebut.

Pasangan itu dicopot dari keanggotaan Partai Komunis mereka pada hari Senin (6/6), dengan pihak berwenang mencopot keduanya dari posisi mereka sebelumnya sebelum menangkap mereka pada Selasa (7/6).

Beberapa pejabat Pusat Pengendalian Penyakit atau Centres for Disease Control (CDC) provinsi lainnya telah ditangkap dalam beberapa bulan terakhir karena keterlibatan dan persetujuan mereka dalam membuat, memproduksi, dan menggunakan alat uji virus corona Viet A.

Direktur jenderal Viet A, Phan Quoc Viet, menghadapi tuduhan menyuap pejabat kesehatan untuk menjual peralatan perusahaan ke rumah sakit dan CDC provinsi dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada biaya produksi, menghasilkan US$ 172 juta – $ 34 juta di antaranya digunakan kembali untuk penyuapan.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments