INAKINI.COM – Jokowi telah memaparkan berbagai pencapaian Indonesia menghadapi pandemi Covid -19 dan berbagai bencana alam di forum The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR)
Jokwi secara langsung memberi banyak strategi Indonesia menghadapi berbagai bencana alam sekaligus menangani pandemi Covid 19.
Presiden Jokowi menjelaskan Indonesia telah memakai strategi lebih dinamis untuk merespon pandemi secara maksimal.
Dilansir dari pernyataan Jokowi di upacara pembukaan GPDRR di Nusa Dua, Bali Rabu 25 Mei 2022. “Pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan dinamis sesuai situasi terkini menjalankan kebijakan gas dan rem hingga menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan ekonomi. Terbukti dari strategi tersebut memberi dampak yang baik.” ujar Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia telah menekan angka penularan kasus Covid-19 dan bisa memberi suntikan vaksin mencapai angka 411 juta vaksin Covid 19. Pada saat bersamaan Indonesia juga mengalami peningkatan ekonomi mencapai 5.01 persen kemudian mendapatkan inflasi mencapai 3.5 persen.
Baca Juga : Jokowi Ingatkan Logika Penerapan SNI, Batu Bata Dimintakan SNI
Mantan Wali Kota Solo tersebut menambahkan bahwa dari pencapaian Indonesia di penanganan bencana alam juga memberi perbaikan dari tahun ke tahun. Indonesia mencapai restorasi 3.4 juta hektare lahan gambut yang sudah terbakar.
“Indonesia juga berhasil menurunkan kebakaran hutan pada awalnya mencapai angka 2.6 juta hektare hanya menjadi 358 ribu hektare di tahun 2021.” ujar Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara yang masih rawan terhadap bencana alam. Namun, dari kondisi tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki pengalaman di dalam penanganan bencana.
“Sebagai negara yang masih rawan bencana, Indonesia mempunyai nilai akumulasi pengetahuan dan pengalaman bisa menjadi pelajaran penting bagi dunia, tetapi Indonesia juga ingin belajar dari pengalaman internasional.” ujar Jokowi.
Baca Juga : Krisis Sri Lanka Mengalami Gagal Bayar Utang dan Bangkrut, Seperti Apa Kebijakan Presidennya?
