INAKINI.COM – Populernya berita seputar penyakit mulut dan kuku di hewan ternak sapi ataupun kambing membuat Pemerintah melalui Kementerian Pertanian langsung melakukan tindakan cepat.
Ada proyeksi kerugian yang dilansir dari data Kementerian Pertanian bahwa ekonomi Indonesia merugi karena wabah penyakit mulut dan kuku hingga nilainya tembus Rp 11.6 triliun.
Proyek adanya kerugian tersebut memang masih belum diperhitungkan dengan potensi kerugian pihak peternak, industri dan masyarakat.
Namun, dari beberapa studi memperlihatkan adanya Pedoman Kesiagaan Darurat Veteriner Indonesia untuk versi Penyakit Mulut dan Kuku.
Baca Juga : Tiba di Washington, Jokowi Tidak Disambut Pejabat Top AS, Ini Respon Kemlu
Adanya kerugian ekonomi memang bisa terjadi secara langsung untuk proses produksi peternakan, baik dari penurunan produksi susu, kematian, infertilitas, dan aborsi ataupun penurunan berat badan sampai dan penurunan produktivitas.
Tidak hanya itu saja, dari aspek kerugian karena program pengendalian hingga penanggulangan khususnya mampu mengurangi resiko depopulasi hingga adanya resiko kehilangan ekspor karena pengaruh penyakit mulut dan kuku tersebut.
Bahkan ada proyeksi dimana dampak buruk bagi industri pariwisata juga bisa muncul akibat wabah penyakit mulut dan kuku tersebut.
Baca Juga : Menimbang Kekuatan tim Thomas Cup 2022 Antara Indonesia dan Jepang
Ada pengaruh sosial yang mana diperhatikan bagi gangguan aktivitas masyarakat dalam melakukan pemberantasan penyakit yang mana wabah PMK ini masih berdampak pada tenaga keraj di bidang peternakan ataupun bidang lainnya untuk berpengaruh oleh adanya wabah.
Indeks Berita :
