INAKINI.COM – Inovasi di bidang teknologi terus memberi manfaat besar bagi masyarakat. Berkaca dari Pilada Serentak pada tahun 2020 dimana proses rekapnya menggunakan aplikasi Sirekap. Kemudian aplikasi tersebut juga mempermudah petugas TIPS untuk bisa memindai hasil rekapitulasi suara di TPS masing-masing hingga hasilnya dapat diketahui secara cepat untuk bisa masuk ke dalam aplikasi Sirekap tersebut.
Teknologi dari aplikasi Sirekap tersebut membuat kemudahan dalam mendapat hasil rekapitulasi sehingga KPU sendiri mengklaim bisa mendapat percepatan waktu untuk tetap melaksanakan rekapitulasi suara untuk bisa mendapat hasil akhir secara akurat.
Tidak hanya itu dimana sistem aplikasi tersebut juga diklaim bisa mencegah kembalinya tragedi kematian di pihak petugas ketika melakukan pemilu.
Baca Juga : Suzuki dan Skydrive Bentuk Kerjasama Untuk Produksi Mobil Terbang Elektrik
Terkait dari beberapa teknologi yang dipakai, untuk rekapitulasi suara masih terus dikembangkan. Pada kesempatan Rapat Koordinasi Digitalisasi Pemilu yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dimana Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkonminfo) Johnny G Plate telah mengusulkan terjadinya pemungutan suara Pemilu mendatang tepatnya tahun 2024 ke depan bisa dilakukan melalui internet.
Maka dari itu pihak Johnny sendiri telah mengatakan bila semua desa ataupun kabupaten di Indonesia sudah ditargetkan sudah tersambung dengan jaringan internet 4G, maka kesempatan untuk menjalankan Pemilihan Umum menggunakan internet masih terbuka lebar.
Dilansir pernyataan Politikus Nasdem pada Selasa (23/3/2022) menjelaskan bahwa semuanya saat tersedia di dalam upstream ICT infrastructure seharusnya bisa memberi dukungan terhadap electronic pemipu ataupun internet voting tinggal kemauan politiknya saja.
Mengenai pemungutan suara yang dilakukan dengan internet, Johnny sendiri mengatakan bahwa hal tersebut sudah dilakukan di beberapa negara salah satunya India yang mana sudah melakukan pemugutan suara tersebut secara online sejak tahun 2005.
Banyak tanggapan dari netizen dimana proses dari pengembangan jaringan 4G di semua desa ataupun kabupaten seluruh Indonesia tidalah semudah yang dibayangkan. Bahkan untuk daerah terpencil yang akses transportasinya sendiri masih buruk perlu waktu lebih lama dalam menerapkan akses jaringan 4G kemudian dari masyarakatnya di usia lansia sendiri apakah siap menerima teknologi pemilihan umum secara online tersebut?
Lihat Juga : Viral Balita Ini Hobi Makan Kertas dan Sendal