Masyarakat di tanah air akan mendapat akses vaksinasi booster dengan persyaratan sudah mendapat dua kali suntik vaksin utama dan durasinya selama 6 bulan.
Pemerintah telah memutuskan secara resmi bahwa pemberian vaksin booster tersebut dilakukan secara gratis kepada masyarakat.
Dilansir dari pernyataan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan bahwa anggaran vaksin booster sudah dipersiapkan di Kementerian Kesehatan.
Febrio sendiri telah menyatakan sudah ada anggaran dari Kementerian Kesehatan. Kemudian ada langkah antisipatif yang mana kita bisa melihat seperti apa anggaran dan pengelolaannya menjadi nomor 1 di bidang kesehatan. Vaksin booster sudah mendapat jaminan anggaran sehingga programnya akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Indonesia sendiri juga melihat bahwa ada beberapa dana hibah 1 juta vaksin dari Covax. Kemudian dari hibah tersebut bisa dipakai untuk memberi perlindungan tambahan dan dapat meringankan beban anggaran pendapatan serta belanja negara ataupun APBN.
Febrio sendiri juga menambahkan bahwa Presidensi G20 Indonesia juga dimanfaatkan untuk mendorong vaksin Covid 19 menjadi satu barang publik bersifat global. Sehingga ada pemulihan pandemi yang bisa diteruskan dan mendukung semua negara dalam hal proses vaksinasi.
Febrio sendiri juga menyatakan ada langkah antisipasi pandemi yang perlu dilakukan secara global karena memang pemulihan pandemi di satu sampai 2 negara proses vaksinasinya masih terkendala.
Saat ini opsi vaksin booster diberikan secara gratis dan masih diprioritaskan untuk golongan lansia dan kelompok rentan seperti peserta BPJS PBI.
Masyarakat yang sudah masuk ke dalam kelompok prioritas ini bisa segera mengecek tiket dari jadwal vaksinasi booster di situs web ataupun aplikasi PeduliLindungi.
Tiket tersebut bisa digunakan di fasilitas kesehatan ataupun tempat vaksinasi terdekat pada waktu yang sudah ditentukan. Diharapkan dengan adanya perhitungan dana lebih ketat dan aman tersebut membuat proses vaksinasi booster masih terus berjalan.
Tidak hanya di sektor vaksin booster saja, tetapi dari pemberian vaksinasi 1 dan 2 juga turut diperhitungkan agar capaian target bisa tercapai.
