Selama ini aplikasi Gojek tidak mengalami banyak masalah dan bisa dipakai untuk memesan ojek online ataupun pengiriman paket dan lainnya. Namun, baru-baru ini fitur keamanan verifikasi muka aplikasi Gojek sendiri ternyata masih rentan menjadi satu fasilitas bagi penipu untuk meraup keuntungan.
Dari proses verifikasi muka di aplikasi Gojek menggunakan topeng menjadi viral setelah mitra pengemudi memberi bukti adanya pencurian dengan kerugian sebesar 67 juta dari perangkat Macbook.
Dilansir dari keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E.Zulpan pada konferensi pers, Rabu 24/11/2021 menjelaskan dalam proses dan berlangsungkan aksi kedua tersangka memakai modus membeli akun ojol dan memakainya menggunakan topeng untuk mengelabui sistem verifikasi wajah yang sudah diberlakukan oleh Gojek.
Verifikasi wajah ini memang sengaja diberlakukan dari pihak Gojek untuk bisa memastikan pengemudi yang sedang mengoperasikan kendaraan memang benar adalah pengemudi yang terdaftar.
Kemudian dari kelemahan sistem verifikasi tersebut menjadi salah satu celah bagi mitra pengemudi Gojek untuk membawa kabur pesanan pelanggan ecommerce yang memanfaatkan pengiriman instan.
Dari kedua tersangka tersebut memang menipu layanan verifikasi muka aplikasi Gojek menggunakan topeng wajah pengemudi sebenarnya yang sudah dijual ke mereka. Ada beberapa barang bukti bisa disimak dalam hal foto ataupun topeng wajah.
Dari beberapa penggunaan media sosial Facebook memang menjadi salah satu tempat dimana ada banyak akun mitra driver Gojek menggunakannya.
Beberapa konsep memang menjadi salah satu peluang untuk mempersiapkan fitur topeng yang sudah dirancang menyerupai wajah pengguna sehingga bisa melewati verifikasi muka.
Rata-rata harga untuk pembelian akun mitra Gojek driver tersebut masih dibanderol bervariasi dari angka 900 ribu sampai 1.2 jutaan. Bahkan dari akun tersebut sudah dibekali dengan nomor simcard dan ATM untuk bisa mencairkan dana.
Polisi telah mengungkap seorang kurir ojol yang sudah membawa kabur MAcBook senilai Rp 67 juta dari Untung Store. Kemudian tersangka ditangkap bersama seorang lainnya dengan kasus penipuan dan penggelapan.
Pengungkapan kasus tersebut diawali dari adanya laporan dari Untung Putro selaku pemilik dari Untung Store. Pihak pelapor sudah mengakui adanya kecurigaan setelah proses pembelian dari platform jual beli online dikirimkan melalui kurir ojek online namun barang tersebut tidak sampai tujuan.
Tidak hanya itu, pencurian MacBook senilai 67 juta tersebut bukan pertama kalinya. Tersangka sudah sering beraksi dengan mengincar barang elektronik yang selalu dikirimkan ke pelanggan baik itu CPU, laptop, ponsel dan lainnya.
