Friday, May 10, 2024
spot_img
HomeSportMaskot Peparnas XVI Papua 2021: Hara dan Wara, Simbol Pantang Menyerah Dan...

Maskot Peparnas XVI Papua 2021: Hara dan Wara, Simbol Pantang Menyerah Dan Mandiri

Keberadaan maskot dalam setiap perhelatan olahraga sudah menjadi tradisi sejak 1966 silam. Ketika itu akan digelar putaran final Piala Dunia cabang sepak bola di Inggris.

Sebesar apapun kegiatan olahraga itu digelar jika tidak disertai kehadiran maskot sebagai sosok pengingat, maka serasa ada yang hilang.

Karena itu, kehadiran maskot pun ikut menyemarakkan Pekan Paralimpik Nasional 2021 di Papua. Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Papua juga ikut mengangkat satwa endemik sebagai latar belakang maskot.

Untuk maskot di ajang Peparnas XVI Papua 2021 yang akan berlangsung pada 2-15 November 2021, dipilih satwa burung kasuari.

Satwa bernama Latin Casuarius ini, dipilih karena mencerminkan motivasi hidup pantang menyerah dalam situasi apa pun, bertanggung jawab, mandiri, dan kecepatan untuk merespons setiap peluang dan kesempatan.

Hewan ini memiliki sejumlah makna mendalam ketika menjalani kehidupannya di alam Papua. Kasuari jantan mampu mengambil fungsi si betina untuk mengerami telur dan membesarkan anaknya. Mereka sanggup berkomunikasi dengan suara frekuensi rendah. Tidak seperti burung pada umumnya, kasuari dewasa mampu tumbuh dengan ukuran tubuh hingga 1,5 meter dan bobot mencapai 60 kilogram.

Hampir semua suku di Papua, baik di pegunungan atau pesisir pantai memiliki nama tersendiri untuk kasuari. Begitu juga masyarakat Tobati, suku asli Kota Jayapura dan Suku Asei di Kabupaten Jayapura.

Orang Tobati menyebut kasuari dengan nama Htwar, sedangkan masyarakat Asei menamainya Augangge. Bulu-bulu kasuari yang lebat dan didominasi warna hitam acap dijadikan pelengkap aksesoris adat kedua suku.

Karena itu pihak Panitia Besar Peparnas mempunyai cara unik untuk mengangkat kasuari sebagai maskot. Tidak hanya satu, melainkan sepasang kasuari, yakni jantan dan betina dibuatkan maskotnya.

Maskot kasuari jantan dinamai Hara sedangkan maskot betina dinamai Wara.

Nama Hara dan Wara diambil dari gabungan kata panggilan kasuari di Suku Tobati dan Asei. Keduanya digambarkan memakai seragam dengan motif angka 16 mencerminkan pelaksanaan Peparnas untuk ke-16 kali.

Kemudian di bagian dada terkalung noken ukuran kecil. Noken merupakan tas tradisional Papua yang terbuat dari serat kayu dan telah menjadi warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO.

Tak hanya maskot, unsur-unsur budaya lokal seperti rumah adat honai dan alat musik pukul tifa ikut mewarnai simbol-simbol Peparnas 2021.

“Sehati Mencapai Tujuan, Ciptakan Prestasi” menjadi tema sentral Peparnas Papua. Semoga kehadiran Hara dan Wara mampu menambahkemeriahan Peparnas pertama di provinsi paling timur dari Indonesia.

Torang Bisa!

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments