Thursday, April 25, 2024
spot_img
HomeTechnologyKetika Microsoft Jadi Merek Yang Memiliki Banyak ‘Haters’

Ketika Microsoft Jadi Merek Yang Memiliki Banyak ‘Haters’

Siapa bilang kalau hanya manusia yang memiliki banyak ‘haters’ atau pembenci? Ternyata ada juga merek (brand) yang tidak disukai oleh banyak orang.

Mengenai hal itu, RAVE Review melakukan analisa dari sejumlah merek perusahaan di dunia yang memiliki pembenci dari berbagai negara.

Khusus di Indonesia, RAVE Review mengungkapkan bahwa merek yang paling dibenci adalah Microsoft. Bahkan tingkat kebencian masyarakat Indonesia terhadap merek tersebut mencapai 51,35%.

Dan ternyata pembenci terbanyak Microsoft bukan hanya dari Indonesia, karena ada 22 negara yang tidak menyukai perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat tersebut sehingga dinobatkan sebagai merek teknologi yang paling dibenci di seluruh dunia.

Dalam laman resminya, RAVE Review mengatakan bahwa dengan banyaknya pengguna iPhone dan MacBook, maka wajar jika Microsoft menjadi salah satu merek yang dibenci di dunia.

Kemudian untuk perbandingan, Facebook merupakan merek yang paling dibenci di 14 negara dan itu jumlah yang sama dengan pembenci Google.

“Facebook merupakan salah satu perusahaan yang mendapat komentar negatif cukup banyak di dunia maya. Hastag #DeleteFacebook masih beredar terlebih lagi melihat klaim bahwa platform itu memiliki masalah privasi sehingga tingkat kepercayaan pada Mark Zuckerberg merosot tajam,” RAVE Review dalam penjelasan di laman resminya.

Di Hongkong, persentase kebencian masyarakat terhadap Facebook hingga 85%. Sementara itu, Apple juga memiliki banyak pembenci di Republik Irlandia (73%) dan Pakistan (64%).

Kemudian perusahaan teknologi yang berbasis di Jepang, Sony, memiliki pembenci yang tersebar di 10 negara. Namun itu bukan karena hanya produk gaming, melainkan bebeapa produk elektronik serta film.

Alasan Microsoft memiliki banyak pembenci di Indonesia

Memang mengenai analisis perusahaan yang paling dibenci belum bisa dipastikan variable-nya secara rinci.

Akan tetapi bagi masyarakat Indonesia, Microsoft memiliki riwayat yang tidak menyenangkan karena pernah merilis laporan Digital Civility Index (DCI) mengenai daftar negara berdasarkan tingkat kesopanan dan hasilnya Indonesia berada di posisi 29 dari 32 negara yang disurvei.

Hal itu berarti Indonesia adalah salah satu negara yang tingkat kesopanan digitalnya sangat rendah, terlebih lagi di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara dengan tingkat kesopanan yang sangat buruk.

Akibat dari laporan Digital Civility Index itu, banyak warganet Indonesia yang berkomentar negatif di akun Instragram resmi Microsoft, seolah-olah membenarkan label dari laporan yang dimaksud.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments