Friday, November 22, 2024
spot_img
HomeBUMNPresiden Akan Menghentikan PLTU 5.5GW, Apakah Pertanda Krisis Batu Bara?

Presiden Akan Menghentikan PLTU 5.5GW, Apakah Pertanda Krisis Batu Bara?

Hingga sekarang Indonesia masih melakukan perhitungan dari penggunaan batu bara sebagai sumber energi PLTU di berbagai daerah. Bahkan dari pihak Presiden Joko Widodo sendiri menegaskan bahwa Indonesia akan segera menutup Pembangkit Listrik Tenaga Uap berbasis batu bara dengan besar 5.5 Giga Watt sebelum tahun 2030 mendatang.

Pertanyaan Presiden tersebut memang menjadi satu target Indonesia untuk mengurangi kadar emisi karbon dioksida. Dilansir dari penuturan Presiden di B20 Indonesia Inception Meeting 2022 secara virtual, Kamis malam 27/1/2022 dari besaran 5.5 Giga Watt PLTU sudah siap beroperasi dengan program early retirement ataupun pensiun dini karena dekarbonisasi.

Baca Juga : Demi Mandiri Sumber Daya Energi, Pemerintah Uji Coba Buat Bensin Dari Minyak Sawit

Jokowi juga menuturkan rencana dari pensiun dini PLTU lebih cepat ini untuk memberi jaminan kepastian investasi di sektor energi terbarukan EBT tetap berjalan. Terlebih lagi Indonesia juga memiliki 418GW potensi energi baru terbarukan baik dari air, panas bumi, matahari, sampai angin.

Kebijakan mengenai proses transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan ini akan menjamin adanya kepastian investasi di daerah Jawa dan Sumatera. Sehingga pemerintah sendiri telah mendorong early retirement ke dalam bentuk energi baru terbarukan baik dari geothermal hingga solar panel.

Dari pihak Direktur Utama PT PLN Persero, Darmawan Prasodjo telah mengungkapkan bahwa ada rencana perseroan untuk mencapai netral karbon sehingga salah satu upaya awal dari PLN sendiri adalah pensiun dini dari PLTU batu bara.

Sehingga pada tahun 2025 diharapkan akan ada pergantian dari PLTU menjadi EBT hingga mencapai angka 1.1Giga Watt. Kemudian dari lima tahun berikutnya, PLN masih membuat target utama dalam memenuhi proses pensiun dini untuk sub kritikal PLTU tahapan pertama dengan kapasitas mencapai 1GW.

Nantinya proses pensiun dini dari PLTU masih terus berlanjut sampai tahun 2035 yang bisa mencapai angka 9GW PLTU yang akan terus dilakukan secara bertahap.

Sehingga pada tahun 2040 mendatang pihak PLN sendiri membuat target untuk menerapkan teknologi ultra super critical dengan carbon capture, hingga utilization and storage untuk mengurangi emisi dari pembangkit tenaga uap yang saat ini masih beroperasi. Untuk tahapan awal sudah ada target daya mencapai 10GW yang kemudian dapat memanfaatkan teknologi satu ini.

Baca Juga : Siap Produksi Biji Plastik, Kilang Pertamina Plaju Mampu Pasarkan ke Semua Daerah Indonesia

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments