Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan viralnya adopsi boneka arwah. Banyak kalangan menilai fenomena boneka arwah ini memberi pengalaman menarik sekaligus dianggap kurang begitu bermanfaat bagi penggunanya.
Dari sisi edukasi boneka arwah ini bisa dijadikan satu media percontohan baik di kesehatan dan pendidikan ataupun lainnya.
Namun, ada fakta-fakta menarik dibalik fenomena adopsi boneka arwah yang ternyata sampai sekarang masih belum banyak diketahui.
Banyak anggapan bahwa boneka arwah ini dijadikan satu media untuk mendapatkan pengalaman merawat anak ataupun bayi sebelum nantinya benar-benar memiliki momongan. Hanya saja dari beberapa fakta yang berhasil dirangkum fenomena adopsi boneka arwah ini memberi beberapa perhitungan penting yang sementara ini menjadi gambaran masyarakat.
Boneka Arwah Bukan Sesuatu yang Baru
Penggunaan boneka arwah sebagai satu media pendidikan ataupun percontohan dalam satu konsep keluarga sudah ada sejak lama. Bahkan masyarakat Indonesia sendiri sudah mempercayai boneka arwah sejak lama.
Memberi Perilaku Supranatural
Dalam mitologi Jawa terlihat ada catatan dimana penggunaan boneka arwah ini menjadi salah satu media untuk bisa berdialog dengan entitas arwah. Karena itu boneka tersebut diberi identitas sebagai boneka arwah. Beberapa contoh bisa dilihat dimana jelangkung ataupun disebut sebagai Nini Thowok ataupun Nini Thowong bisa menjadi referensi.
Menjadi Pertanda Animisme dan Dinamisme
Percaya atau tidak bahwa keberadaan dari boneka arwah ini menjadi salah satu bentuk animisme dan dinamisme. Sehingga kondisi saat ini yang booming adanya boneka arwah tetap dianggap sebagai bagian kepercayaan animisme dan dinamisme.
Pada dasarnya penggunaan boneka arwah ini menjadi satu fenomena baru di masyarakat yang sebenarnya sudah banyak diaplikasikan pada media pendidikan dan kesehatan.
Hanya saja di kalangan para artis dan selebritas sudah semakin booming bonke arwah hingga masyarakat mulai tertarik untuk melihat seperti apa deskripsi dan keterangan dari viralnya adopsi boneka arwah.