Thursday, November 21, 2024
spot_img
HomeASEANASEAN-China Special Summit Resmi Dibuka Tanpa Kehadiran Myanmar

ASEAN-China Special Summit Resmi Dibuka Tanpa Kehadiran Myanmar

China bertemu dengan para pemimpin dari ASEAN untuk pertemuan puncak tahunan di tengah laporan bahwa negara-negara anggota menolak permintaan Beijing untuk memasukkan jenderal tertinggi Myanmar.

Virtual summit, yang diselenggarakan oleh Presiden China Xi Jinping, dimulai pada hari Senin (22/11) tanpa perwakilan dari Myanmar.

Selama 30 tahun ASEAN dan China telah menjalin kemitraan strategis, sudah banyak kerja sama konkret yang dilakukan kedua kawasan, termasuk di bidang ekonomi. China bahkan menjadi mitra dagang terbesar bagi ASEAN selama 12 tahun terakhir.

Hal ini diungkapkan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya saat menghadiri Konferensi Khusus untuk Memperingati 30 Tahun Hubungan ASEAN-China yang dilakukan virtual dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/11).

“Perdagangan kita di tahun 1991 bernilai USD 8,36 miliar dan tahun lalu mencapai lebih dari USD 685,28 miliar, meningkat 82 kali lipat hanya dalam kurun waktu kurang dari 30 tahun,” ujar Presiden.

Selain itu, investasi kumulatif dua arah juga telah melampaui USD 310 miliar selama 30 tahun terakhir sehingga menempatkan China sebagai sumber foreign direct investment (FDI) keempat terbesar dari seluruh mitra wicara ASEAN.

Menurut Presiden Jokowi, hubungan kuat yang terjalin antara ASEAN-China membutuhkan kerja keras, salah satunya dengan membangun kepercayaan agar terbangun kemitraan yang lebih kokoh dan saling menguntungkan 30 tahun mendatang.

“Rasa saling percaya itu dapat terwujud jika kita semua menghormati hukum internasional,” ungkapnya.

Kemitraan ASEAN-China, lanjut Presiden Jokowi, perlu diperkokoh untuk menjadikan kawasan sebagai economic powerhouse. Perdagangan yang seimbang juga sangat penting untuk terus diupayakan.

“Oleh karena itu kerja sama untuk mendukung transisi ekonomi, transisi energi, dan transisi digital menjadi sangat penting bagi kerja sama ke depan,” ujar Presiden.

Guna mewujudkan hal tersebut, Presiden mengatakan bahwa ASEAN-China memiliki tanggung jawab untuk menjadikan kawasan yang damai dan stabil. Presiden Jokowi meyakini bahwa tanpa perdamaian dan stabilitas maka tidak akan ada kemakmuran.

“Mari kita perkuat kerja sama to recover together, recover stronger,” tandasnya.

“Saya ucapkan selamat 30 tahun ASEAN-China. Saya yakin, kemitraan strategis komprehensif akan mengantar kita pada lompatan besar bagi kemajuan hubungan ASEAN-China kedepan,” ucap Presiden.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments