INAKINI.COM – Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul mengumumkan rencana untuk membubarkan parlemen dan membuka pintu bagi pemilihan umum (pemilu) lebih awal dari rencana sebelumnya.
Anutin Charnvirakul berdalih langkah tersebut untuk mengembalikan kekuasaan ke tangan rakyat.
Dikutip dari Aljazeera, Sabtu (13/12/2025), berdasarkan laporan media lokal, Anutin Charnvirakul sudah mengajukan permintaan pembubaran parlemen kepada raja.
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn kemudian mengesahkan dekrit untuk membubarkan parlemen, seperti yang diumumkan Lembaran Negara Kerajaan pada Jumat (12/12/2025) waktu setempat.
Langkah ini membuka jalan bagi pemilu lebih awal, yang menurut hukum sekarang harus diadakan dalam waktu 45 hingga 60 hari.
Juru bicara pemerintah Siripong Angkasakulkiat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa langkah tersebut menyusul perselisihan dengan Partai Rakyat oposisi, blok terbesar di parlemen.
“Ini terjadi karena kita tidak bisa maju di parlemen,” kata Siripong, menggambarkan kebuntuan legislatif yang telah melumpuhkan agenda pemerintah.
Perpecahan politik ini terjadi ketika Thailand terlibat dalam pertempuran sengit selama empat hari berturut-turut dengan Kamboja di sepanjang perbatasan bersama mereka. Setidaknya 20 orang tewas di kedua negara dan hampir 200 orang terluka dalam bentrokan di lebih dari belasan lokasi yang melibatkan baku tembak artileri dan serangan udara.
Anutin Charnvirakul menegaskan bahwa pembubaran tersebut tidak akan mengganggu operasi keamanan. Berbicara kepada wartawan pada Rabu (10/12/2025), Anutin Charnvirakul mengatakan pengerahan militer di sepanjang perbatasan akan terus berlanjut tanpa gangguan.
Anutin Charnvirakul kemudian mengulangi pendiriannya di media sosial: “Saya mengembalikan kekuasaan kepada rakyat.”


