INAKINI.COM – Pembangunan Bank Syariah Indonesia (BSI) Tower kini memasuki babak baru. Proses pengerjaan konstruksi fisiknya dimulai dengan dilakukannya Ground Breaking oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Pembangunan gedung eks Wisma ANTARA ini dilaksanakan di lokasi proyek, Jalan Medan Merdeka Selatan – Jalan H Agus Salim, Jakarta pada Kamis (9 November 2023).
Saat memberikan sambutan, Erick Thohir mengatakan, sangat tepat jika BUMN menanamkan modal di sekitar lokasi proyek BSI Tower yang berada di area Monumen Nasional (Monas).
Aset itu tergolong aset yang luar biasa karena akan menjadi salah satu financial center.
“Jadi untuk berinvestasi di sini, saya rasa sebenarnya BUMN tidak salah. Apalagi ini aset yang luar biasa dan ini akan menjadi salah satu financial center. Dan kita awali dengan membangun dua gedung kembar, yaitu Danareksa Tower dan BSI Tower,” tutur Erick Thohir.
Erick Thohir menambahkan bahwa sejak awal, dirinya telah meminta kepada Direktur Utama BUMN terkait untuk mengarahkan pembangunan BSI Tower sebagai Islamic Financial Center.
Alasannya kuat, karena gedung BSI Tower didesainnya dengan model Timur Tengah modern dan bersih.
Selain itu, Erick meyakini, kawasan Monas sangat mungkin jadi ikonik. Atas dasar itu, Erick akan melakukan pembicaraan dengan Danareksa untuk menyiapkan properti fund.
Dimana nanti aset-aset BUMN yang ada di sekitar Monas ini harus menjadi satu wadah, termasuk dengan gedung Kementerian BUMN,” ujar Erick.
Properti fund, ujar Erick, sejalan dengan potensi wilayah di sekitar Monas yang luar biasa.
Diskusi Erick dengan Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan bahwa kawasan Monas ini akan menjadi salah satu sisi Pusat atau tempat pertumbuhan ekonomi Jakarta ke depan.
Terutama setelah Ibukota Negara pindah ke IKN.
“Dimana kawasan Monas ini akan dihijaukan, jadi nggak kalah dengan kota besar lain. Kalau di New York ada Central Park, di London ada yang lain, kita juga punya nanti di depan,” papar Erick.
Erick menekankan, pembangunan sarana fisik tersebut harus diikuti oleh pertumbuhan kinerja BSI.
Setelah memiliki kantor sendiri, BSI seharusnya bisa terus tumbuh.
“Saya terus memberi dukungan kepada BSI. Kalau kemarin saat merger masih 7 besar (secara aset perbankan nasional), sekarang 6 besar mungkin bentar lagi menjadi 5 besar. Itu mau naik terus. Dan saya berharap juga tidak hanya tumbuh di Indonesia. Saya berharap kalau sekarang 12 besar di dunia, kalau bisa kita ke depan masuk 10 besar,” ujar Erick.