INAKINI.COM – Elon Musk mengumbar rencananya untuk mewajibkan semua pengguna X (dulunya Twitter) membayar langganan.
Hal ini ia sampaikan di sela-sela pertemuan dengan PM Israel Benjamin Netanyahu yang disiarkan langsung.
“Kami berencana menerapkan pembayaran bulanan untuk pengguna X dalam rangka memerangi bot,” kata Elon Musk pada Selasa (19/9).
Elon Musk tak merinci berapa biaya yang akan dikenakan bagi para pengguna. Selain itu, ia juga tak menjelaskan fitur apa saja yang akan ditambah atau dikurangi bagi pelanggan dengan paket ‘murah’.
Lebih lanjut, Elon Musk juga mengklaim pengguna aktif bulanan X saat ini sudah tembus 550 juta. Setiap harinya, ada 100-200 juta post yang dipublikasikan di platform berbagi teks tersebut.
Ia tak merinci berapa banyak dari basis pengguna tersebut yang merupakan manusia, bukan bot. Sebagai informasi, pada Mei 2022 ketika Musk pertama kali diisukan akan mencaplok Twitter, pengguna aktif hariannya di angka 229 juta.
Diskusi antara Elon Musk dan Benjamin Netanyahu fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), dengan berbagai dampak positif/negatif yang mengikutinya.
Obrolan tersebut juga menyinggung soal kritik warganet terhadap Elon Musk yang dinilai antisemit. Dalam beberapa pekan terakhir, Musk diketahui aktif mengancam organisasi Yahudi ‘Anti-Defamation League’ (ADL). Elon Musk menuduh ADL berupaya membunuh bisnisnya.
Anti-Defamation League disebut membuat pendapatan di X turun 60%. Hal ini langsung jadi topik yang ramai diperbincangkan. Bahkan, CEO Apple Tim Cook turut berkomentar dan menyebut tak suka dengan nilai yang dipegang Elon Musk dan X.