INAKINI.COM – Kondisi ekonomi global yang serba tidak menentu membuat sejumlah pihak termasuk Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ambil langkah jitu.
Kondisi ekonomi global ditambah gejolak geopolitik di tahun anggaran 2023 masih belum bisa dikatakan stabil.
Kebijakan Automatic Adjusment menjadi satu pilihan penting yang harus dijalankan Kementerian Keuangan.
Dari totalnya nilai Automatic Adjusment belanja K/L TA 2023 sendiri mencapai angka 50.2 triliun.
Baca Juga : Erick Thohir Fokus Benahi Suporter , Dua Komite Adhoc di PSSI Jadi Solusi
Kebijakan tersebut jadi satu metode pencadangan belanja Kementerian/Lembaga yang diblokir sementara pada Pagu Belanja K/L TA 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kebijakan Automatic Adjustment tersebut masih dipandang penting untuk dilanjutkan sebagai satu cara mitigasi risiko agar APBN bisa menahan gejolak yang diperkirakan masih bisa muncul.
“Automatic Adjustment bukan merupoakan pemotongan anggaran. Ini merupakan strategi antisipastif terhadap ketidakpastian perekonomian global dan kondisi geopolitik saat ini, melalui prioritas belanja,†kata Sri Mulyani di keterangan resminya dilansir pada Sabtu 18 Februari 2023.
Baca Juga : East Ventures, Bukti Kemajuan Dunia Kesehatan di Indonesia
Kebijakan tersebut dikatakan Sri Mulyani meminta ke semua K/L untuk memblokir sebagian besar anggaran yang belum dikatakan sebagai prioritas dilakukan di awal tahun. Dengan kebijakan tersebut KL diarahkan untuk fokus belanja yang benar-benar penting.
Dari adanya kebijakan Automatic Adjustment tersebut semua anggaran mempunyai ketahanan untuk mengantisipasi bila ada perubahan dalam menghadapi ketidakpastian global.
Tidak hanya itu, pada aspek belanja modal juga bisa diefisiensikan terutama pada bantuan sosial yang tidak permanen hingga semua kegiatan untuk memenuhi dokumen pendukung pelaksananya sampai akhir semester I 2023.