INAKINI.COM – Kasus Polio yang terjadi di Aceh menjadi sorotan publik termasuk IDAI. Adanya data bahwa masih rendahnya cakupan vaksinasi polio di Indonesia membuat masyarakat semakin beresiko terinfeksi virus tersebut.
Data Kementerian Kesehatan memperlihatkan bahwa sebanyak 415 Kabupaten dan Kota hingga 30 provinsi Indonesia beresiko tinggi terhadap penyakit polio.
Dari Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI sendiri mendorong ke banyak pihak salah satunya Majelis Ulama Indonesia bersama pemerintah hingga instansi lainnya untuk bisa memberi edukasi masyarakat.
Baca Juga : Deddy Corbuzier Dianggap Pesulap Penipu Oleh Seorang Netizen, Responnya Bikin Kaget
Dampak besar dari polio ini juga bisa membuat kelumpuhan secara permanen.
“Jadi saya kira harus kerja sama lintas sektor dari Pemda dan majeli ulamanya untuk bisa memberi edukasi masyarakat,†kata Ketua IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) pada Minggu 20 November 2022.
Baca Juga : Vaksin Polio Jadi Sorotan IDAI yang Dianggap Masih Rendah, Covid-19 Jadi Penyebabnya?
Dari faktanya, terdapat satu kasus di Kabupaten Pidie Aceh yang mana kondisi korban mengalami pengecilan di bagian otot paha dan betis kiri. Selain itu dari riwayat vaksinasi polio juga tidak didapati hingga tidak memiliki riwayat perjalanan kontak dengan pelaku perjalanan.
Dari adanya kasus polio tersebut memberi bukti bawa vaksinasi Polio masih rendah di beberapa daerah salah satunya Aceh dan Sumatra Barat.