INAKINI.COM – Event dan forum B20 Indonesia 2022 dengan tema Digitalization Task Force telah merumuskan poin dari policy recommendations dari beberapa perspektif.
Dalam hal ini B20 membuat beberapa rumusan yang mana bisa menjembatani kesenjangan digital. Chair B20 Digitalization Task Forex hingga Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah menilai bahwa dari policy recommendations ini masih relevan dan bisa ditindaklanjuti.
Poin pertama sebisa mungkin mendorong pemerataan konektivitas secara universal. Kemudian poin satu ini memiliki tujuan untuk bisa memberi jembatan dan penghubung kesenjangan digital dengan atasi hambatan akses guna berpartisipasi di bidang ekonomi digital hingga layanan pemerintah.
Baca Juga : Tampil di B20 Dengan Kondisi Mati Lampu, Elon Musk Terlihat Tampak Aneh
Poin berikutnya membangun pondasi bagi ekonomi digital berkelanjutan dan lebih tangguh. Dimana menurut dia ekonomi digital masih cukup tinggi mencapai 15.5% dari PDB global.
Ririek memiliki perkiraan bahwa 70% nilai yang diciptakan perekonomian di dekade berikutnya masih tergantung pada sisi infrastruktur digital mendukung bisnis di basis digital.
“Sangat penting untuk mempercepat pengembangan dan adopsi infrastruktur digital guna membuka pertumbuhan dan membantu dalam membangun ketahanan di seluruh dunia,†kata Ririek dilansir pada Senin 14 November 2022.
Bentuk rekomendasi ketiga diantaranya bisa menanampkan pola pikir sampai literasi digital di setiap individu hingga pelaku UMKM. Tujuan tersebut adalah bisa memberikan potensi adaptasi dan mengikuti arus perkembangan ekonomi digital.
Sedangkan poin terakhir memperkuat keamanan siber guna memberi proteksi terbaik bagi pengalaman pengguna.
Baca Juga : Momen Santai Ibu Negara Iriana Jokowi dan Ibu Negara Korsel Ajak Minum Teh dan Santai Bersama
â€Untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, Telkom sebagai tulang pungging digitalisasi di Indonesia melakukan beragam upaya menggunakan penguatan kapabilitas tiga pilar bisnisnya,’ yakni infrastruktur digital, platform digital, sampai layanan digital. Sehingga ke depannya hal tersebut menjadi lebih sekedar daftar rekomendasi akan tetapi bisa menciptakan dampak nyata untuk masyarakat,†kata Ririek.
B20 Digitalization Task Force sendiri masih terus melihat banyak tantangan penting untuk bisa memperlancar proses digitalisasi lebih merata.
Tingkat keseiapan berbeda hingga bisa menghambat kemampuan negara hinga bisnis untuk dapat memanfaatkan semua teknologi guna mendorong perekoniman nasional.
Tantangan di dalam ketersediaan infrastruktur dan literasi digital di setiap daerah juga jadi satu poin penting. Dukungan digitalisasi UMKM hingga isu keamanan siber hingga hak dasar era digital menjadi poin penting yang dibahas di B20 Indonesia 2022. ***