INAKINI.COM – Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen, Perdana Menteri negara Cambodia atau Kamboja dan Ketua ASEAN 2022/ Chair of ASEAN 2022, telah menegaskan kembali ASEAN 10, meskipun kecewa dengan situasi saat ini di Myanmar.
“ASEAN adalah pengelompokan 10 negara dan tidak kurang. Dan untuk itu perlu kemauan bersama,†tegasnya dalam sambutan pembukaan Pertemuan Menlu ASEAN ke-55/ 55th ASEAN Foreign Ministers’ Meeting dan Pertemuan Terkait yang diadakan di Phnom Penh pada Rabu (03/08).
ASEAN perlu memberikan perhatian terbaiknya untuk memastikan bahwa persatuannya tetap kuat dan sentralitasnya dihormati, bahwa Komunitasnya menjadi lebih terintegrasi, dan hubungan eksternalnya terus diperkuat, tambah Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
Tahun ini, katanya, tema Keketuaan Kamboja “ASEAN A.C.T: Addressing Challenges Together (Mengatasi Tantangan Bersama)†sebenarnya merupakan respons terhadap semua tantangan ini, yang mengharuskan kita menyatukan upaya dan menggabungkan rasa “Kebersamaan†untuk mengatasinya dengan cara yang seefektif mungkin.
“Kamboja menekankan sikap kami dalam ‘persatuan untuk kerja sama’ dan bukan dalam ‘persatuan untuk konfrontasi’. Kami berusaha untuk fokus pada masalah yang mengikat kami daripada yang memecah belah kami. Kita harus memprioritaskan perdamaian di atas segalanya,†tambahnya.
Selama lima setengah dekade terakhir hidup berdampingan, ASEAN telah memberikan pencapaian nyata, berdasarkan prinsip-prinsip konsensus dan non-interferensi yang membentuk inti dari ASEAN Way, kata Samdech Techo Hun Sen, melanjutkan bahwa di suatu kawasan begitu kaya akan keragaman budaya, ekonomi dan politik, ASEAN telah berhasil, melawan segala rintangan, untuk mewujudkan tujuan akhir dari “unity in diversities (kesatuan dalam keragaman)â€.
“Untuk tahun ini, kami telah mencapai cukup banyak. Berawal dari masalah krisis kesehatan, kita memang relatif lebih baik dari pandemi Covid-19. Dari sisi perdagangan dan investasi, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional/ Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) telah mulai berlaku.
Tonggak sejarah lainnya adalah peringatan 20 tahun DOC, yang merupakan dokumen penting dalam mengelola hubungan antara semua pihak yang terkait di Laut Cina Selatan,†katanya.
ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dengan penandatanganan Deklarasi ASEAN. Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam adalah sepuluh anggota ASEAN.