Friday, November 22, 2024
spot_img
HomeBusinessHarga Minyak Anjlok 2% Imbas Penguncian Lebih Luas di China

Harga Minyak Anjlok 2% Imbas Penguncian Lebih Luas di China

INAKINI.COM – Pergerakan harga minyak mentah mengalami satu penurunan lebih dari angka 2% perdagangan Selasa.

Ternyata penurunan lebih dari 2% tersebut disebabkan ada rasa khawatir permintaan di dalam penguncian Covid 19 yang masih berkepanjangan di China. Dari pembatasan tersebut ternyata melebihi dari prospek embargo Eropa terhadap minyak mentah Rusia.

Dari pantauan harga minyak mentah Selasa (3/5/2022) jenis Brent sudah mendapatkan kontrak pengiriman dan mengalami penurunan 2.61 Dollar ataupun mengalami penutupan harga per barel mencapai 104.97 Dollar.

Untuk jenis harga minyak mentah West Texas Intermediate WTI juga mendapatkan kontrak pengiriman Juni 2022 yang mana telah mengalami penurunan di angka 2.76 Dolar ataupun mencapai 2.6% menjadi harga 102.41 Dollar Per barel.

Baca Juga : Jokowi Ambil Langkah Stop Ekspor Minyak, India Ketar Ketir Pasokan Minyak Berkurang

Adanya pergerakan harga yang cenderung memberi tekanan setelah Beijing melakukan pengujian Covid 19 ke penduduk hingga adanya pencegahan dari penguncian selama satu bulan terakhir di kota Shanghai memberi dampak cukup besar

Kemudian dari beberapa restoran di daerah Ibu Kota China tersebut telah mengalami penutupan untuk bisa makan di tempat. Dari sinilah ada beberapa blok apartemen yang sudah ditutup rapat setelah adanya penyebaran Covid 19.

Dilansir dari pernyataan Direktur Tradition Energy, Gary Cunningham telah terjadi sebuah rasa khawatir yang nyata seputar permintaan China yang mana menjadi faktor besar terhadap permintaan global dan cenderung masih tetap kuat di tahun 2022.

Baca Juga : Hardiknas 2022, Presiden Ingin Anak-Anak Tidak Boleh Terabaikan di Sektor Pendidikan

Meskipun terjadi koreksi di dalam harga minyak masih tetap tinggi, dari adanya minyak mentah Brent juga pernah mencapai harga 139 Dolar per barel tepat di bulan Maret.

Bahkan dari harga 139 Dolar per barel tersebut menjadi yang tertinggi sejak tahun 2018.

Sampai saat ini ada sanksi dari putaran keenam terhadap Rusia yang diberikan Uni Eropa terhadap pejabat yang mengatakan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Layen memberi prediksi adanya penjelasan terhadap rencananya di hari Rabu baik dari larangan impor minyak Rusia tepat di akhir tahun ini.

Pihak Analis Price Futures, Phil Flynn juga mengatakan terjadinya pergerakan harga sendiri masih terjadi secara fluktuatif sehingga dari para pedagang juga mendapat pertimbangan mengenai adanya dampak cukup besar terhadap penguncian China hingga adanya sanksi dari negara Barat bahkan ada cukup banyak dampak m Federal Reserve AS tepatnya di hari Rabu.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments