INAKINI.COM – Opsi lockdown yang dilakukan China akhir-akhir ini ternyata memberi dampak besar di sektor ekonomi semua negara.
Pihak Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani telah menilai bahwa dari kebijakan lockdownd tersebut dilakukan di Shanghai, China karena merebaknya Covid 19 yang mana memberi dampak ke semua negara termasuk Indonesia.
Dalam hal ini China menjadi sebuah negara besar sehingga dampak rambatan terhadap sektor ekonomi bisa menjalajar ke semua negara di dunia ini.
Maka dari itu tantangan dalam menstabilkan harga dan menurunkan inflasi inilah masih membutuhkan pengetatan moneter.
Hal tersebut memang sudah dikomunikasikan hingga membuat kebijakan di negara bekermbang perlu bersiap diri dalam memberi kemungkinan adanya perubahan lebih baik.
Dilansir dari Sri Mulyani dalam Debate on The Global Economy yang digelar IMF Pada Jumat (22/4/2022) menjelaskan bahwa ada pembicaraan seputar kalibrasi secara baik dan dikomunikasikan secara baik hingga membuat rencana lebih baik.
Baca Juga : Luar Biasa! Viral Penumpang MRT Kerja Dari Metaverse
Sri Mulyani sendiri juga menambahkan dari kondisi Indonesia saat menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat PPKM dari varian Delta dengan kurun waktu dua minggu membuat pertumbuhan ekonomi masih terdampak terutama pada kuartal 1 2021.
Sehingga bisa dibayangkan seperti apa kondisi dari sebuah negara yang memberlakukan lockdown saat ini diperpanjang, sehingga sangat besar dampaknya terutama di kota bessar seperti Shanghai.
Kebijakan lockdown di China sendiri tentu saja memberi pengaruh terhadap supply chain karena permintaan China dengan banyak komoditas menjadi sangat penting.
Dari sinilah ada perhitungan yang perlu dicermati karena bisa berdampak langsung terhadap permintaan komoditas dan bahan baku lainnya ke semua negara.
Baca Juga : Viral Video Ustad Yusuf Mansur Menangis Minta Netizen Tidak Meniru Kesalahannya