INAKINI.COM – Bank Indonesia (BI) mendorong integrasi sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan uang elektronik nasional ke dalam kartu Nusuk, kartu resmi bagi jemaah haji dan umrah di Arab Saudi. Langkah ini ditujukan untuk mempermudah transaksi keuangan jemaah asal Indonesia selama berada di Tanah Suci.
“Kami juga terus berdiskusi dengan otoritas di Saudi Arabia agar QRIS dan uang elektronik Indonesia bisa dimasukkan dalam kartu Nusuk. Sehingga para jemaah haji dan umrah bisa menggunakan kartu Nusuk yang sudah bisa membaca QRIS dan ada uang elektroniknya,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada Kamis (3/7/2025).
Belanja Tanpa Tukar Uang Jika sistem ini berhasil diimplementasikan, jemaah tidak perlu lagi menukar uang ke dalam mata uang riyal saat ingin berbelanja atau bertransaksi.
Cukup dengan memindai QR Code melalui kartu atau aplikasi terintegrasi, transaksi bisa langsung dilakukan dalam rupiah yang otomatis dikonversi. Perry menyebut, seluruh pembahasan teknis dengan otoritas keuangan Arab Saudi telah selesai. Proses kini tinggal menunggu tahap implementasi di lapangan.
Kartu Nusuk adalah kartu identitas digital resmi yang wajib dimiliki oleh seluruh jemaah haji yang berangkat ke Arab Saudi. Kartu ini diterbitkan oleh pemerintah Saudi yang berisi data pribadi jemaah serta informasi perizinan ibadah yang terhubung dengan sistem layanan pemerintah.
Pemerintah tengah membidik potensi transaksi jemaah haji dan umrah asal Indonesia yang diperkirakan mencapai US$ 8 miliar per tahun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut potensi tersebut bisa dimaksimalkan agar devisanya kembali masuk ke dalam negeri.