Monday, June 16, 2025
spot_img
HomeTravelPPIH Matangkan Persiapan Sambut Puncak Haji di Armuzna

PPIH Matangkan Persiapan Sambut Puncak Haji di Armuzna

INAKINI.COM – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mematangkan persiapan operasional dalam menyambut fase puncak ibadah haji, yaitu di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

“Menjelang Armuzna akan diadakan gladi operasional,” ujar Kepala Bidang Perlindungan Jamaah PPIH Arab Saudi Harun Ar-Rasyid di Madinah pada Senin (19/5/2025).

Harun Ar-Rasyid menjelaskan, petugas haji dari berbagai daerah kerja (Makkah, Madinah, dan bandara) akan memiliki tugas masing-masing saat puncak haji nanti.

Harun Ar-Rasyid mencontohkan, petugas haji yang bertugas di Madinah akan berada di bawah komando Satuan Operasional (Satop) Mina.

Menurutnya, pentingnya pembentukan struktur operasional yang solid di wilayah Mina untuk mendukung layanan terbaik bagi jamaah calon haji Indonesia.

“Nanti akan kita bentuk di Mina itu delapan sektor ad hoc dan 10 pos pantau yang tersebar di sepanjang rute jamarat,” ujar Harun Ar-Rasyid.

Tak hanya itu, untuk menjawab kebutuhan penanganan cepat dalam situasi darurat, dibentuk pula lima titik Mobile Crisis Rescue (MCR) di lantai tiga Mina. MCR ini menjadi pos taktis yang memiliki kemampuan mobilisasi tinggi untuk membantu jamaah dalam kondisi krisis.

“Kita sosialisasikan agar para petugas tidak hanya tahu secara teori, tapi juga praktik di lapangan,” kata Harun Ar-Rasyid.

Salah satu inovasi yang tengah digencarkan adalah penempatan petugas haji berbasis syarikah (perusahaan pelayanan haji lokal). Harun Ar-Rasyid menegaskan pentingnya pemetaan markas syarikah dan jumlah petugas di tiap lokasi.

“Teman-teman harus hafal delapan syarikah itu, tahu markasnya di mana, dan siapa yang ditugaskan. Ini bagian dari mitigasi operasional di lapangan,” kata dia.

Dengan pendekatan ini, orientasi medan akan lebih terstruktur. Nantinya saat petugas tiba di Makkah, selain teori, juga akan ada gladi lapangan secara langsung untuk memperkuat pemahaman.

“Jadi nanti ketika ditanya mana pos A, mana sektor ad hoc yang kita pelajari, teman-teman sudah paham,” kata dia.

Harun juga menekankan pentingnya perhatian khusus terhadap jamaah lanjut usia dan disabilitas. Salah satu program andalannya adalah safari wukuf lansia, yang memungkinkan jamaah dengan keterbatasan fisik tetap bisa menjalankan ibadah wukuf secara aman dan nyaman.

Setiap syarikah disebutkan telah mulai mempersiapkan tenda dan infrastruktur khusus, bahkan membuat gapura pembeda sebagai simbol keseriusan pelayanan.

“Dengan adanya delapan syarikah yang siap, ini jadi bukti komitmen Arab Saudi dalam memberikan layanan terbaik,” katanya.

Di luar fase Armuzna, Harun mengungkapkan adanya peningkatan jumlah pos pemantauan di area Masjidil Haram. Dari semula tujuh, kini menjadi sembilan pos. Penambahan dilakukan untuk menjangkau jamaah yang tersebar di hotel-hotel sekitar Masjidil Haram.

Pos-pos ini mencakup area strategis seperti Terminal Syib Amir, Bukit Marwa, WC 3, Mathaf, depan Zamzam Tower, kawasan perluasan Abdullah, hingga Jabal Ka’bah.

“Teman-teman dari daerah kerja (daker) Madinah juga akan diperbantukan di sana saat menjelang puncak haji,” kata Harun.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments