Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, pihaknya mengapresiasi sambutan hangat yang diberikan oleh DFL. Pertemuan PSSI dan DFL ini dimanfaatkan untuk melaksanakan serangkaian pertemuan untuk mempelajari lebih dalam pengelolaan sepakbola profesional di Jerman, yang dikenal sebagai salah satu liga terbaik di Eropa.
“Upaya ini sejalan dengan misi kami untuk mengangkat liga sepakbola Indonesia, yang diharapkan akan menjadi kompetisi sepakbola utama di Asia Tenggara,†ungkap Erick.
Dia pun menambahkan, kerja sama PSSI dengan DFL bertujuan untuk meningkatkan level olahraga dan aspek teknis sepakbola Indonesia, memicu peningkatan kualitas permainan, dan daya saing. Kemitraan ini tidak hanya memiliki kekuatan untuk merevolusi sepakbola sebagai sebuah cabang olahraga, melainkan juga untuk pengembangan pemain muda Indonesia.
“Karena fondasi kompetisi diperkuat melalui perjanjian ini, maka aspek-aspek penting seperti organisasi kompetisi, manajemen stadion, keselamatan penggemar, dan perizinan akan dijalankan dengan profesionalisme,†tutur Erick.
Bundesliga terkenal sebagai rumah bagi pemain Asia di Eropa, dan lebih banyak pemain dari Asia yang bermain di papan atas Jerman dalam 20 tahun terakhir daripada gabungan empat liga top Eropa lainnya, menghasilkan pahlawan lokal, seperti Makoto Hasebe dari Jepang dan South Lee Jae-sung dari Korea.
Bundesliga merupakan liga sepakbola asosiasi profesional utama di Jerman dan dengan rata-rata penonton terbanyak di seluruh dunia. Liga ini didirikan pada tahun 1963 dan terdiri atas 18 tim yang menjalankan sistem promosi dan degradasi dari Bundesliga 2.
DFL sendiri memiliki perusahaan anak bernama Bundesliga International yang bertanggung jawab untuk menghubungkan dan menginspirasi penggemar sepakbola di seluruh dunia.
Fokus utamanya adalah mendorong internasionalisasi Bundesliga dengan konten yang mudah dimengerti. Bundesliga International memasarkan audiovisual, hak sponsor (kemitraan), merek, dan lisensi digital melalui jaringan global yang terdiri atas 80 mitra.