INAKINI.COM – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kembali memberi penjelasan soal alasannya cawe-cawe di Pilpres 2024, yang dia sebut demi negara. Jokowi menyebut cawe-cawe adalah kewajiban moral presiden.
“Sudah saya sampaikan bahwa saya cawe-cawe itu menjadi kewajiban moral, menjadi tanggung jawab moral saya sebagai presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional 2024,” ucap Jokowi usai memberi sambutan di Rakernas III PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6).
Presiden dua periode itu mengatakan, dia bertanggung jawab menjaga agar proses pergantian kepemimpinan secara nasional, yaitu Pemilu Serentak 2024 bisa berjalan baik tanpa ada riak yang membahayakan negara.
“Masa riak-riak yang membahayakan bangsa saya suruh diam, kan enggaklah.”
Istilah Jokowi cawe-cawe pertama kali terungkap saat Jokowi menerima sejumlah pemimpin redaksi media pada Senin (29/5) di Istana Kepresidenan.
Sebelumnya Presiden Jokowi pernah membantah ihwal cawe cawe politik ketika Jusuf Kalla, mantan pendampingnya pada pemilu 2014 mengkritik pertemuan koalisi pemerintahan di Istana Negara.
Presiden menyebut, pertemuan tersebut merupakan diskusi kenegaraan.
Menurutnya, apabila para ketua umum partai mengundangnya untuk berdiskusi merupakan hal yang wajar. Jokowi menegaskan, hal tersebut tidak melanggar konstitusi.