INAKINI.COM – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta persetujuan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi VI terkait beberapa aksi korporasi yang akan dilakukan Telkom Grup. Salah satunya adalah mewujudkan Fixed Mobile Convergence (FMC) dengan menggabungkan layanan broadband IndiHome dan Telkomsel.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan integrasi antara bisnis mobile dan fixed broadband dapat meningkatkan layanan ke masyarakat dan menaikkan revenue Telkom dalam jangka panjang.
Kartika juga menjelaskan, saat ini bisnis mobile mulai mengalami penurunan secara pertumbuhan.
“Kami yakin masyarakat akan beralih kepada fiber dan wifi kita sebagai pemain utama sehingga layanan mobile dengan broadband dan wifi dapat dintegrasikan dalam satu rumah,†kata Tiko dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VI dengan Menteri BUMN pada Senin (3/4) di Kompleks Parlemen, Senayan.
Dalam lima tahun ke depan, Kementerian BUMN telah menetapkan strategis investasi melalui sejumlah aksi korporasi. Upaya itu menjadi langkah utama pemegang saham menjadikan Telkom sebagai perusahaan infrastruktur digital di Indonesia.
Dua aksi korporasi yang sudah dilakukan Kementerian BUMN saat ini berupa pemisahan usaha (spin off) PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan merger Telkomsel dan IndiHome, masih dalam tahap penggodokan.
“Dalam investasi strategis yang kami bangun 5 tahun ke depan, itu telah disusun corporation action yang cukup banyak. Di mana, salah satunya yang telah kita laksanakan tahun lalu adalah spin off Telkom Company yang terkait dengan power yaitu Mitratel,” kata dia.