INAKINI.COM – Pemerintah secara jelas menjelaskan dari tahun 2024 akan jadi tahun paling krusial dalam menghadapi bonus demografi.
Tidak hanya itu, pada tahun depan Indonesia juga bisa lepas dari predikat negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
Maka dari itu, Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Airangga Hartarto juga mengatakan pertumbuhan konsumsi dan investasi akan jadi kunci di tahun 2024.
Airlangga menjelaskan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 masih berada di rentang 5.3 sampai 5.7 persen.
Baca Juga : Menteri ESDM: Mematikan PLTU Tidak Rugikan Pengusaha Pemilik Pembangkit
Perlu diketahui, dari tahun 2024 menjadi tahun dimana Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Presiden untuk terakhir kali.
“Strategi yang mendorong pertumbuhan perekonomian yakni langkah antisipatif agar nantinya ekonomi tetap resilient atau tangguh,†kata Arilangga pada Senin 20 Februari 2023.
Selain itu, Airlangga juga memiliki prediksi nilai inflasi di tahun 2024 yang masih bisa ditekan dengan angka maksimal 1.5 persen atau setidaknya bertambah jadi 3.5 persen.
Inflasi per Desember 2022 mencapai 5.51 persen atau bisa alami kenaikan dari bulan November mencapai 5.42 persen.
Baca Juga : Pemprov DKI Jakarta Sediakan 21 Mobil Listrik Sebagai Kendaraan Dinas 2023
Secara terpisah, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati juga memberi target defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2024 bisa mencapai 2.16% atau bisa sampai angka 2.64%.
Target maksimal tersebut dianggap lebih kecil dibandingkan defisit APBN 2023 mencapai 2.38 persen.
Baca Juga : Subsidi Motor Listrik Senilai 7 Juta Rupiah AKan Mulai Di Bulan Maret 2023, Kloter Awal 50.000 Unit