INAKINI.COM – Antisipasi inflasi di beberapa kota salah satunya Solo harus dilakukan dalam waktu cepat dan langkah tepat.
Walikota Gibran, memiliki keputusan untuk antisilasi inflasi yakni mengalokasikan dana senilai Rp 1.6 miliar untuk mengendalikan inflasi.
Dana mencapai Rp 1.6 miliar tersebut dibuat berdasarkan anggaran pos di Bidang Perekonomian dan SDA Sekreatirat Daerah Kota Solo hingga program diwujudkan pada bentuk kegiatan pasar murah.
“Tujjuannya untuk mencegah inflasi,†kata Gibran ke beberapa awak media pada Senin 7 November 2022.
Gibran memiliki anggapan bahwa pasar murah bagi warnga Solo bisa mendapatkan kupon sebagai alat pembelian paket sembako di pasar murah.
Baca Juga : Pemilu 2024 di Depan mata, Jokowi Masih Meminta Partai Plitik Cepat Rilis Capres
Sebanyak 15.367 paket yang tersedia dan tersebar di lima kecamatan.
Pihak Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Setda Kota Solo, Arif Handoko memberi penjelasan bahwa dari kegiatan pasar murah tahap I dilakukan sebagai cara dan kebijakan pemerintah dalam rangka penanganan dampak penggunaan tahun anggaran 2022.
Akan ada 2 persen alokasi dari Dana Transfer Umum (DTU bersumber dari Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Bagi Hasil.
Pihak Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo memberi pernyataan bahwa inflasi cabai rawit sekarang masih menjadi penyumbang inflasi.
Joko sendiri memberi informasi seputar inflasi yang membuat masalah cabai belum bisa teratasi.
Pada perkiraan bulan Desember harga cabai bisa naik lagi. Hal tersebut adanya permintaan meningkat akan tetapi pada musim hujan hasil panen cabai masih bisa berkurang.
Mengatasi masalah stok cabai di Solo, Joko Praswoto meminta warga untuk bisa menanam cabai. Pihaknya juga akan memberi stimulan berupa tanaman cabai untuk warga.