Thursday, March 28, 2024
spot_img
HomeNewsUsai Renovasi, Presiden Resmikan Bandara Halim Perdanakusuma

Usai Renovasi, Presiden Resmikan Bandara Halim Perdanakusuma

INAKINI.COM – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan revitalisasi fasilitas Pangkalan TNI AU/Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta yang bertepatan dengan HUT TNI ke-77 pada Rabu (05/10).

Momen peresmian revitalisasi fasilitas Bandara Halim Perdanakusuma ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden.

Revitalisasi ini bertujuan untuk memperbaiki fasilitas sisi darat maupun sisi udara dalam rangka meningkatkan aspek keselataman, keamanan, dan kenyamanan penerbangan.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2022, pekerjaan revitalisasi mencakup:

  1. Penyehatan landas pacu (runway) dan landas hubung (taxi way)
  2. Peningkatan kapasitas landas parkir (apron) pesawat udara naratetama dan naratama
  3. Renovasi gedung naratetama dan naratama
  4. Renovasi bangunan operasi
  5. Perbaikan sistem drainase di dalam pangkalan udara/bandara
  6. Penataan fasilitas lain yang perlu disesuaikan akibat pekerjaan revitalisasi

Pada fasilitas sisi darat, setelah revitalisasi, landas pacu yang berukuran 3000 meter x 45 meter kini sudah laik untuk melayani pesawat berbadan lebar (misal Boeing-777). Selain itu, kapasitas landas parkir (apron) naratetama dan naratama juga bertambah dari yang tadinya tiga pesawat berbadan kecil menjadi empat pesawat berbadan kecil atau 2 pesawat berbadan lebar.

Sementara itu, pada fasilitas sisi darat, gedung naratetama dan naratama bertambah luas dari tadinya 1.500 meter persegi menjadi 5.270 meter persegi. Demikian juga dengan terminal operasi TNI AU yang luasnya bertambah dari 500 meter persegi menjadi 2.230 meter persegi setelah dilakukan revitalisasi.

Pengerjaan revitalisasi fasilitas Bandara Halim Perdanakusuma berlangsung selama 178 hari kalender, terhitung mulai 15 Maret 2022 hingga 9 September 2022.

Menteri Perhubungan Indonesia (Menhub) Budi Karya mengatakan bahwa Lanud dan Bandara Halim Perdanakusuma termasuk objek vital namun sebelumnya kurang terawat dengan baik.

“Dari pemetaan kami, setidaknya ada tiga hal pokok yang terjadi di sini. Pertama runway (landas pacu) fragile (rentan) sekali karena mudah terkelupas karena umur, kedua ternyata tata air dari bandara ini tidak baik,” kata Budi Karya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments