INAKINI.COM – Sinergi PLN dalam memproduksi kebutuhan energi di Tanah Air masih terus dikembangkan untuk bisa memenuhi segala tantangan zaman.
Kebutuhan energi membutuhkan berbagai langkah inovasi untuk mampu menjadi perusahaan energi masa depan.
PLN juga melakukan transformasi untuk bisa mencetak kinerja terbaik di kondisi krisis energi dan pandemi Covid-19.
PLN sendiri telah melakukan pencatatan adanya peningkatan pendapatan mencapai Rp 14 triliun.
Kemudian ada kenaikan EBITDA mencapai angka 2,9 persen, hingga peningkatan kontribusi pajak mencapai Rp 5.7 trilin.
Bukan hanya itu, PLN juga berhasil mencatatkan adanya penurunan biaya pokok penyediaan BPP listrik mencapai Rp 15 per kilowatt hour atau kWh.
Hal tersebut telah dijelaskan Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PLN.
Baca Juga : Pengujian Fitur Co-Tweet Mulai Dilakukan Meskipun Masih Terbatas
Darmawan juga menegaskan bahwa tantangan di tahun belakangan menjadi satu tolak ukur bahwa harus ada perubahan lebih cepat.
Bahkan perubahan iklim dan disrupsi teknologi hingga tisuasi geopolitik dunia. Sampai krisis dunia geopolitik antara Rusia dan Ukraina memberi dampak terhadap harga energi primer telah mengalami lonjakan naik dan mengakibatkan krisis energi di dunia.
Hal inilah memberi implikasi terhadap kebutuhan Indonesia yang mana gas dan bahan bakar minyak impor masih terdampak.
Pada faktanya transisi ke energi domestik menjadi sebuah kebutuhan bangsa dan solusi ke depan bisa menghadapi tantangan tersebut.