Pada level jabatan vice president mendapat gaji Rp 80 juta per bulan. Sedangkan dari level direktur eksekutif digaji mencapai Rp 50 juta dan level jabatan direktur mendapatkan gaji mencapai Rp 30 juta.
Ibnu juga mengatakan seperti apa besaran gaji tersebut masih tidak diberlakukan karena adanya filantropi ACT yang dinilai kurang stabil.
Bahkan sejumlah karyawan juga mendapatkan pemotongan gaji hingga sekarang belum ada konfiramsi untuk apa pemotongan gaji tersebut.
Ibu juga klaim dari pendapatannya tidak lebih dari angka Rp 100 juta per bulan.
Dilansir dari halaman Tempo, ada informasi data mengenai sejumlah petinggi ACT yang mana diduga menyelewengkan donasi.
Baca Juga : Presiden Jokowi Minta Polri Kawal Tiga Agenda Besar Pemerintah
Sedangkan uang yang disalurkan pihak ACT tidak sesuai dengan jumlah yang berhasil digalang oleh ACT.
Beberapa prediksi dan dugaan mencuat bahwa donasi tersebut telah mengalir ke petinggi ACT, hal tersebut terlihat dari nominal gajil bulanan mantan pimpinan ACT yang bisa mencapai angka Rp 250 juta.
Tidak hanya itu, beberapa aset seperti mobil, rumah sampai lampu gantung juga diduga menggunakan dana dari ACT.
Saat ini pihak Badan Reserse Kriminal Polri telah melakukan penyidikan hingga masalah pengelolaan dana masyarakat dengan tujuan kemanusiaan dilakukan ACT bisa dijelaskan secara detail.
