Mengenai aspek Batu Bara, Mucharom sendiri telah memberi pernyataan bahwa dari penyaluran kredit yang sudah dilakukan BNI saat ini telah mengusung konsep konservatif hingga mempertimbangkan semua ketentuan di pihak kementerian dan lembaga berwenang.
Pada sisi kredit pertambangan Rupiah dan mata uang asing BNI juga sudah masuk ke kuartal pertama 2022 hanya mencapai 3.23% total kredit BNI.
Baca Juga : Kemenag Ingatkan Pemilik Visa Mujamalah Harus Berangkat Melalui PIHK
Beberapa langkah penyaluran kredit pertambangan juga diikuti komitmen green banking yang mana kredit kami bagi sektor energi baru dan terbarukan sudah mencapai angka Rp 10.3 triliun.
“Kami juga telah menyalurkan pembiayaan untuk penanganan polusi mencapai angka Rp 6.8 triliun, serta segmen pengelolaan air dan air limbah mencapai Rp 23.3 triliun,†kata Mucharom.