“Nah, inilah yang menjadi evaluasi bagi kita untuk semakin bisa pertajam kebijakan subsidi ke depan,” kata Febrio.
Baca Juga : 6 Tanda Kamu Terlalu Overthinking, yuk Simak Faktanya
Tidak hanya didominasi masyarakat golongan mampu saja, perubahan skema pemberian subsidi juga dikarenakan nilai beban pemerintah dan negara semakin besar.
“Ini menunjukkan besarnya beban dari subsidi LPG yang kita lakukan tapi ini keputusan dari kita bersama untuk menjaga daya beli di tengah ketidakpastian 2022,” kata Febrio.
Terdapat selisih angka penetapan harga keekonomian dari BBM jenis solar yang sekarang masih dianggap tinggi mencapai Rp 5.150 per liter hingga nilai keekonomiannya mencapai Rp 12.170.
